Suara.com - Amerika Serikat harus menanggung malu pada pekan ini, setelah deklarasi Presiden Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, mentah-mentah ditolak mayoritas negara PBB.
Sebanyak 128 negara memberikan voting untuk menolak deklarasi Trump tersebut, dalam sidang istimewa Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017).
Hanya 9 negara yang memberikan voting mendukung deklarasi tersebut. sementara 35 negara lainnya memilih abstain dalam sidang itu.
Sejumlah analis menilai, kekalahan memalukan AS di ajang PBB tersebut mengindikasikan negeri "Pakde Sam" itu tak lagi berpredikat "negara adi daya" setidaknya di kancah politik internasional.
Sebab, voting mengenai Yerusalem itu menunjukkan banyak negara yang sudah berani terang-terangan melawan kebijakan AS.
Voting itu juga menunjukkan ironi, sebab, seperti dilansir Rusia Today, Jumat (22/12), Trump awal pekan ini percaya diri mengatakan "Amerika akan kembali memimpin dunia", saat merilis dokumen strategi keamanan nasional.
Negara-negara sekutu AS di pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO), seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, juga justru menolak deklarasi tersebut.
Dalam sidang PBB itu, deklarasi AS hanya didukung oleh 9 negara yang terbilang kecil dan tak memunyai pengaruh politik dunia. Kesembilan negara itu ialah Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo.
Baca Juga: Tiga Tahun Diculik ISIS di Irak, Bocah Turki Bisa Diselamatkan
Dua sekutu AS lainnya, yakni Kanada dan Australia, secara mengejutkan justru memilih abstain atau tak memihak dalam voting,
Diplomat AS Dikecam
Dipomat AS untuk PBB, Nikky Haley, turut menjadi target kecaman karena sejumlah pernyataannya sebelum dan sesudah sidang umum PBB tersebut.
Sebelum voting, Haley sempat mengunggah tulisan ke akun pribadinya di Twitter, yang dianggap banyak pihak sebagai ancaman.
"AS akan mencatat nama-nama," tulis Haley. Nama-nama yang dimaksud ialah negara-negara yang dianggap melawan AS.
Setelah sidang, Haley memberikan pernyataan kepada media massa berisi kekecewaannya terhadp hasil voting.
Berita Terkait
-
Dubes AS untuk Belanda Sebut Kata-katanya Sendiri Hoax
-
Ini 9 Negara Pendukung AS Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
-
AS Undang 65 Negara yang Dukung Deklarasi soal Yerusalem Berpesta
-
81 Tahun, Eks Pramugari Maskapai Trump Ini Masih Layani Penumpang
-
Tak Mau Tunduk soal Yerusalem, AS Ancam Potong Dana untuk PBB
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
RS Polri Identifikasi Dua Jenazah Terbakar di ACC Kwitang sebagai Reno dan Farhan
-
Ledakan Mengguncang Masjid di SMA 72 Jakarta Utara, Benda Ini Diduga Jadi Pemicunya?
-
2 Siswa jadi Korban, Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Diduga dari Speaker Masjid
-
Ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta Diduga Berasal dari Sound System
-
Eks Sekretaris MA Kembali ke Meja Hijau: Sidang TPPU Terkait Kasus Suap Rp49 Miliar Digelar!
-
Para Korban Diangkut Mobil, Viral Detik-detik Kepanikan usai Ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading
-
DataOn Sukses Gelar Konferensi HR Tahunan ke-15: Gabungkan Inovasi & Sisi Humanis
-
Breaking News! Masjid di SMA 72 Diguncang Ledakan, Sejumlah Korban Dilarikan ke RS
-
Polda Metro Jaya Bagi Dua Klaster Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo di Klaster 2
-
Diungkap Menko Yusril, Prabowo Lantik Komite Reformasi Polri Sore Ini, Ada Nama Mahfud?