Suara.com - Kemarin sore, pengacara Ustadz Abdul Somad, Kapitra Ampera, datang ke kantor Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Salah satu tujuannya membicarakan soal kasus Abdul Somad ditolak masuk Hongkong ketika baru turun dari pesawat di Bandara Internasional Hongkong.
"Sudah ketemu Pak Wiranto. saya sampaikan semua. Kami ingin minta kejelasan saja," kata Kapitra kepada Suara.com, Kamis (28/12/2017).
Kapitra ingin memastikan seperti apa sikap pemerintah menanggapi persoalan yang dirasakan Abdul Somad.
"Apakah negara protes ke kedutaan Cina atau minta klarifikasi. Itu saja. Karena kita (pemerintah) juga nggak bisa intervensi kedaulatan mereka. Secara hukum internasional, mereka punya kewenangan (menolak kedatangan orang asing). Tapi secara etika, mereka harus hargai dong. Harus berikan informasi alasan-alasannya," kata Kapitra.
"Karena ini, kan tokoh agama dan dia (Abdul Somad) ke sana (Hongkong) diundang," Kapitra menambahkan.
Ketika ditanya bagaimana respon Wiranto menanggapi masalah Abdul Somad, Kapitra mengatakan: bagus.
"Bagus, bagus. 'Nanti saya tindaklanjuti. Saya komunikasi dengan instansi terkait.'" kata Kapitra menirukan ucapan Wiranto.
Wiranto, kata Kapitra, akan menyampaikan perkembangan informasi.
Cerita penolakan
Baru saja keluar dari dalam pesawat di Bandara Internasional Hongkong, Ustadz Abdul Somad langsung didatangi sejumlah petugas. Waktu itu, dia tengah bersama Dayat dan Nawir.
"Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, saudara Dayat dan saudara Nawir," tulis ustadz kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, melalui akun IG, Minggu (24/12/2017).
Menurut keterangan Abdul Somad dalam IG yang diberi judul: klarifikasi tentang kunjungan ke Hongkong, setelah dibawa ke salah satu tempat di dalam bandara, Somad diperiksa secara detail oleh petugas itu.
"Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib)," tulis Abdul Somad.
Kepada petugas, Abdul Somad menjelaskan secara terperinci mengenai maksud kedatangannya serta profilnya.
"Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," tulis Abdul Somad.
Tag
Berita Terkait
-
UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
-
Viral Ustaz Abdul Somad Sindir Pedas Orang Tua yang Marah Anaknya Dihukum Guru
-
UAS Umpamakan Hubungan Santri dengan Kiai lewat Mahzab Cinta: Susah Dilogikakan!
-
Ustaz Abdul Somad Bantah Patok Tarif Dakwah Rp40 Juta, Arie Untung Ikut Bersaksi
-
Bukan Sekadar Hadiah, Ini Makna di Balik Peci dan Tasbih Ustaz Abdul Somad untuk Ruben Onsu
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?