Suara.com - Pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan pemerintah Inggris, tidak terganggu reshuffle kabinet negara itu, khususnya dalam rangka penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang prioritas yang bermanfaat bagi kepentingan nasional RI.
Hal itu disampaikan Counsellor Fungsi Politik KBRI London, Andalusia Tribuana Tungga Dewi, terkait terjadinya reshuffell cabinet yang dilakukan pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
PM Inggris Theresa May memulai perombakan kabinet, Senin (8/1) dalam upaya menegaskan otoritasnya setelah kehilangan suara mayoritas dan beberapa menteri akibat sederet skandal pada 2017. Perombakan yang diambil sebelum menghadapi babak perjuangan baru terkait isu Brexit.
Saat perundingan baru dengan Uni Eropa memasuki tahap penting baru di tengah perpecahan yang terus berlanjut di partai Konservatif yang dipimpinnya.
Menurut Ibu Lusi, intinya perwakilan Indonesia di London mengikuti dari dekat proses reshuffle kabinet Inggris yang masih berlangsung. Diakuinya, apa yang dilakukan PM Theresa May merupakan urusan domestik Inggris. Hal itu sepenuhnya menjadi urusan dalam negeri dari Pemerintahan PM May.
"Apapun hasilnya, Indonesia siap bekerja sama dengan pemerintah Inggris khususnya dalam rangka penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang prioritas, yang bermanfaat bagi kepentingan nasional RI," ujarnya.
Perombakan kabinet Inggris juga dilakukan saat sang perdana menteri mencoba mengatur kembali kepemimpinannya untuk menghadapi kebangkitan partai oposisi, partai Buruh, yang melampaui ekspektasi, dan hampir kalah, dalam pemilu awal yang diserukan PM May musim panas lalu.
Dikutip Antara dari AFP, Partai Buruh mengawali tahun baru dengan menyerang upaya penanganan pemerintah terhadap isu layanan kesehatan dan kereta api yang tengah didera krisis. Perombakan diharapkan tidak akan mendorong pemecatan. Menteri Luar Negeri Boris Johnson, Menteri Keuangan Philip Hammond dan Menteri Brexit David Davis akan tetap menduduki jabatan masing-masing.
Baca Juga: Uskup Gereja Inggris: Mendukung Trump, Tak Sesuai Ajaran Kristen
Berita Terkait
-
Diplomat Inggris Diperkosa dan Dicekik sampai Tewas di Lebanon
-
Rencana Bom Bunuh Diri Target Theresa May Digagalkan
-
Perempuan Jilbab Dilarang Masuk, Restoran McDonald Minta Maaf
-
PM Inggris Kecam Presiden Trump yang Sebar Video Anti Muslim
-
Mantan Pelayan Kantin Parlemen Mengaku Dilecehkan 30 Wakil Rakyat
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran