Suara.com - Polisi sedang memeriksa kejiwaan pembantu rumah tangga bernama Yuninda (21), yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap bayinya sendiri.
"Yang bersangkutan (Yuninda) masih kami periksa ke psikolog," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho kepada Suara.com, Rabu (17/1/2018).
Alexander mengatakan, polisi melibatkan ahli psikologi untuk mengetahui detail kondisi kejiwaan tersangka.
Namun, kata dia, polisi sementara menduga Yuninda ada kecenderungan mengalami gangguan kejiwaan karena berani menyayat leher bayi laki-lakinya sendiri.
"Indikasi ada (gangguan jiwa), jika dikaitkan dengan perbuatannya yang begitu sadis terhadap darah dagingnya sendiri," tukasnya.
Alexander juga menceritakan kondisi Yuninda ketika diringkus polisi. Menurutnya, saat ditangkap, perempuan tersebut tak menunjukkan rasa bersalah.
"Ekspresinya (wajah) datar," kata Alexander.
Kasus ini baru terungkap setelah polisi mendapatkan laporan penemuan mayat bayi di tong sampah Rumah Makan Bebek Janda, Jalan Senayan Utama, Blok HJ, Nomor 1A, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (13/1).
Baca Juga: Haier G51 Diluncurkan, Ponsel Nougat di Bawah Sejuta
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi kemudian menangkap Yuninda pada Minggu (14/1).
Saat diinterogasi, Yuninda mengakui telah mengaborsi bayinya. Setelah diaborsi, Yuninda lalu menyayat leher anak bayinya itu dan membuangnya ke tong sampah.
Atas perbuatannya itu, Yuninda dijerat Pasal 80 ayat (3) dan (4) Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 75 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD