Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sangat bangga dengan peresmian gedung Promoter (Profesional, Modern, dan Terpercaya) di Polda Metro Jaya. Sebab, menurutnya, gedung berlantai 23 ini tak kalah dengan markas kepolisian di negara-negara lain.
"Salah satu modernisasi, tidak kalah dengan kepolisian Singapura, Skotlandia, dan London. Gedung ini tidak kalah dan lebih rapih. Bapak dan ibu bisa lihat marmer, ini rapih," kata Tito saat memberikan sambutan saat meresmikan gedung Promoter di Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2018).
Tito juga bercerita tentang awal pembangunan gedung yang dibangun tahun 2004 ketika Jenderal Dai Bachtiar masih menjabat Kapolri.
Kata Tito, gedung yang diprakarsai oleh mantan Kapolda Metro Jaya almarhum Inspektur Jenderal Abdul Gani, awalnya untuk kegiatan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Sebab, kata dia saat itu, Jakarta marak dengan aksi-aksi terorisme.
"13 tahun menunggu gedung ini jadi juga dimulai 2004 dari pak Firman Ghani inisiasi dengan Dai Bachtiar untuk ambil momentum saat aksi teror marak," kata dia.
Saat pertama gedung tersebut dibangun, Tito juga sempat berharap akan berkantor di gedung yang awalnya bernama gedung Densus 88.
"Saat itu saya AKBP jadi Kadensus di Polda Metro Jaya. Saya pikir kalau jadi saya akan berkantor di situ," kata dia.
Tito menjelaskan nantinya gedung yang menelan anggaran Rp498 miliar ini akan diisi jajaran Direktorat dan Biro Polda Metro Jaya untuk memudahkan koordinasi.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan, nantinya gedung utama Polda Metro Jaya akan dikosongkan. Gedung lama tersebut akan diisi untuk kegiatan monitoring center dan kantor Satuan Tugas Nusantara yang tugasnya memantau kegiatan Pilkada Serentak 2018.
Baca Juga: Tito Karnavian: Dunia Politik Banyak Sikut-sikutan
"Di situ akan ada satgas diantaranya nusantara Satgas yang kita bentuk untuk mendinginkan isu-isu Pilkada sehingga dengan kegiatan pendinginan isu politik yang panas agar tidak sampai ramai meledak. Kemungkinan Satuan Tipikor pindah ke situ," kata dia.
Berita Terkait
-
Usai Diperiksa, Sandiaga Jewer Kuping Ajudan karena Salah Mobil
-
Sandiaga Kaget Dilaporkan Kasus Tanah saat Ikut Pilkada DKI
-
Kasus Tuduhan PKI, Menteri Nasir Bisa Diperiksa Polisi di Kantor
-
Dalam BAP Kasus Tanah, Andreas Sebut Nama Sandiaga Uno
-
Sandiaga Siap Diperiksa Polda Metro Jaya Terkait Kasus Tanah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif