Suara.com - Sebanyak 14 rangkaian kereta cepat Cina yang melayani jalur Beijing-Shanghai berhenti beroperasi. Ini menyusul insiden kebakaran satu rangkaian kereta cepat di Stasiun Dingyuan, Provinsi Anhui, China, Kamis (25/1/2018) kemarin waktu setempat.
Sebanyak 14 jadwal kereta api dari Beijing menuju Shanghai yang terkena dampak akibat peristiwa tersebut bernomor G139, G3, G143, G17, G43, G59, G35, G45, G147, G37, G151, G39, G167, dan G135.
Para penumpang yang telah membeli tiket kereta dengan nomor seperti di atas akan mendapatkan uang pengembalian secara penuh, Selasa (30/1/2018) depan.
Kereta cepat nomor G281 yang bertolak dari Stasiun Qingdao, Provinsi Shandong, pada pukul 06.30 waktu setempat (05.30 WIB) berhenti di Stasiun Dingyuan setelah gerbong kedua terbakar akibat kasus arus pendek atau korsleting pada pukul 11.53.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian dan penyebab peristiwa kebakaran tersebut sampai saat ini masih diselidiki, demikian Shanghai Railway Group dalam akun mikroblognya.
Tayangan video dari saksi mata yang tersebar melalui Sina Weibo menunjukkan asap hitam membubung tinggi dari kereta nahas itu.
Seharusnya kereta tersebut tiba di Stasiun Hangzhou, Provinsi Zhejiang, yang berjarak sekitar 178 kilometer di sebelah selatan Kota Shanghai pada pukul 13.37.
Sistem pengoperasian kereta cepat di China dikategorikan dalam dua kelompok yang dapat dilihat dari nomor kereta. Nomor kereta api cepat yang diawali dengan huruf G menunjukkan kecepatan kereta di atas 300 kilometer per jam, sedangkan D di bawah 300 kilometer per jam.
Jumlah stasiun pemberhentian kereta api cepat berkode G juga lebih sedikit dibandingkan dengan kode D. Keduanya juga tersusun dari gerbong untuk penumpang kelas I dengan kursi tunggal di setiap baris berfasilitas pelayanan VVIP, kelas bisnis dengan pola tempat duduk 2-2, dan kelas ekonomi 2-3.
Baca Juga: Luhut Bertemu PM Jepang Bahas Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Sementara untuk kereta reguler berkecepatan di bawah 200 kilometer per jam diberi kode D, Z, T, dan lainnya, yang setiap rangkaiannya terdiri dari gerbong kereta dengan jenjang kelas berbeda mulai dari tempat duduk plastik hingga bertempat tidur susun dengan alas kasur empuk. (China Daily)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Telkom Pastikan Akses Free WiFi di Posko Bencana Tersedia Gratis bagi Masyarakat
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra
-
Kapolri Ungkap Jejak Chainsaw di Kayu Gelondongan Banjir, Dugaan Kejahatan Hutan Makin Menguat?
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!