Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan senang, pembangunan pasar ikan modern yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan dilakukan di daerah ibu kota.
Hal ini dikatakan Anies saat menghadiri acara peletakan batu pertama Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kamis (8/2/2018).
"Kami berharap ini bisa jadi contoh pasar modern. Semangatnya sih tradisional, tapi cara pengelolaannya pasar modern," ujar Anies saat menyampaikan kata sambutan di Jalan Muara Baru Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
Anies berharap, pasar ikan modern ini nantinya bisa bersih dan menjadi tempat wisata baru di ibu kota.
Selain itu, ia berharap pasar ini nantinya bisa jadi contoh pasar yang mengutamakan interaksi antara pembeli dan penjual.
"Nanti orang datang ke tempat ini ikannya penuh, aromanya segar, tak ada bau," kata Anies.
Pasar ini, kata Anies, sudah berdiri sejak 1846 dan menjadi tempat pelelangan ikan. Ia meminta pada PT Pembangunan Perumahan, selaku pemenang tender untuk mencantumkan sejarah pasar.
"Pasar dan bangunannya unik, karena bentuknya eksagon, sering orang mengatakan bentuk ini sekan seperti benteng. Pembangunannya (dikerjakan) PP. Berikan juga catatan sejarah perjalanan tempat ini, tempat ini bukan dibangun hari ini tapi lebih dari 150 tahun yang lalu," jelasnya.
Baca Juga: KPK: Omongan Fredrich Yunadi Tak Usah Ditanggapi Serius
Lebih jauh, Anies berharap pembangunan pasar modern yang dilakukan KKP di Jakarta ini bukan yang terakhir.
"Mudah-mudahan bisa banyak lagi (pasar modern) di Jakarta," kata Anies.
Pasar ikan modern dibangun di lahan seluas 22.444 meter persegi dengan tiga lantai.
Pasar ini nantinya akan dibagi menjadi 155 kios. Terdiri dari lapak basah sebanyak 900 di lantai satu, lantai dua lapak ikan kering 69 kios, lapak pancing 18 kios, dan lapak ikan besar sebanyak 68 kios.
Di pasar ini nantinya juga akan dilengkapi bangun penunjang seperti masjid, pengepakan ikan, pengelola styrofoam, kantin, dan instalasi pengelola air limbah.
Pembangunan ini menggunakan dana APBN Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun jamak 2017-2018 sebesar Rp150,6 miliar. Pembangunannya ditargetkan rampung akhir Desember 2018.
Berita Terkait
-
Ahok Dulu Normalisasi, Anies Kini Gagas Naturalisasi Sungai
-
Cegah Banjir, Anies Lanjutkan Program Sodetan Kali Ciliwung Ahok
-
Anies: Korban Banjir Ngaku Belum Makan Tapi Ternyata Sudah
-
Lanjutkan Program Ahok, Anies Tetap Normalisasi Kali Ciliwung
-
Anak-Anak Main Air Banjir, Anies: Yang Penting Setelahnya Mandi
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online