Suara.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengimbau masyarakat yang menjadi korban banjir untuk memastikan keamanan rumah dan lingkungan sekitarnya sebelum kembali ke kediaman masing-masing.
"Jika mengungsi, kembali ke rumah kalau keadaan sudah benar-benar aman. Jangan langsung masuk ke dalam rumah dan perhatikan situasi sekitar dengan cermat," tutur Putri Srihartaty dari Unit Transfusi Darah Pusat PMI saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, rumah yang ditinggalkan kosong dan tergenang banjir memiliki potensi bahaya yang bisa menimbulkan kerugian materi maupun jiwa jika tidak diperhatikan.
Antara lain retakan di bagian rumah, kabel terkelupas atau putus yang masih dialiri listrik, kebocoran gas, atau menjadi tempat tersembunyi binatang-binatang yang berbahaya. Oleh karenanya diperlukan penanganan khusus dan seksama saat memasuki rumah yang usai terkenan banjir, katanya melanjutkan.
"Saat masuk harus gunakan alas kaki, lalu mulai bersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Cuci perlengakapan makan dan barang lainnya dengan sabun anti kuman. Tidak lupa perhatikan kebersihan dan kesehatan diri agar terhindar dari penyakit," tutur Putri memaparkan.
Banjir yang terjadi biasanya juga turut membawa sampah, endapan lumpur, atau genangan air kotor yang bisa tertinggal di dalam rumah atau lingkungan sekitar.
Selalu ingat bahwa setelah banjir surut, sampah yang hanyut, endapan lumpur atau genangan air yang tersisa bisa menjadi tempat penyakit, kata Putri.
Bersihkan lumpur dan sampah yang tertinggal karena dikhawatirkan bisa menjadi sumber munculnya demam berdarah akibat nyamuk yang bersarang di lokasi yang tergenang air maupun penyakit akibat kotoran tikus.
"Dan jangan gunakan air bekas genangan banjir untuk membersihkan perabotan rumah anda karena rawan terkontaminasi zat-zat yang berbahaya," katanya dengan tegas. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
Terkini
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!