Suara.com - Seorang anak berusia empat tahun berinisial Dl di Kabupaten Klaten, Jawa taengah, menjadi korban kekerasan yang dilakukan ibu kandungnya sendiri, St.
Balita perempuan itu diseret sekitar 300 meter dari rumahnya menggunakan sepeda motor.
Setelah diseret, seperti dilansir Solopos—jaringan Suara.com, Dl dijatuhkan di perempatan dekat toko besi. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (8/2/2018) sore, sekitar pukul 17.30 WIB.
Akibat kejadian ini, sang anak mengalami luka memar pada bagian lutut dan jari kaki.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (9/2/2018), tindak kekerasan ini terekam dalam video rekaman CCTV milik warga setempat, Wahyanto, yang beredar luas di media sosial.
Wahyanto mengakui, video tersebut berasal dari kamera pengawas yang dipasang di depan rumahnya. CCTV itu ada lantaran rumahnya pernah kemalingan.
“CCTV itu sudah online, ada beberapa warga yang saya kasih username dan password, jadi bisa mengaksesnya,” tuturnya.
Ia menceritakan, saat kejadian itu, warga setempat melihat sang ibu menyeret si anak keduanya dari rumah menggunakan motor yang berjarak dua rumah dari tempat tinggalnya sejauh 300 meter.
Warga kemudian meneriaki pelaku karena tindakan kekerasan yang dilakukannya kepada sang anak.
Baca Juga: PT LIB Alami Kendala, Kick Off Liga 1 2018 Diundur
“Ibunya naik motor, anaknya diseret dengan tangan kiri. Warga sudah teriak-teriak. Ia akhirnya dilepas di perempatan depan. Ibunya kabur ke arah Wedi,” ungkapnya.
Menurutnya, kejadian ini bukan kali pertama dilakukan pelaku kepada anak-anaknya.
Sebelumnya, sang ibu pernah menyiksa anak pertamanya. Si anak itu diketahui sempat kabur dari rumah, meski kemudian pulang lagi.
Sementara di lain sisi, Sarwono, warga lain yang melihat kejadian itu langsung menolong sang anak yang dijatuhkan ibunya dekat rumahnya.
“Saat itu anaknya tidak nangis. Saya bawa ke puskesmas untuk diperiksa. Ada luka memar di lutut dan jari kaki. Tapi, tadi malam anaknya nangis lalu kami bawa ke RSUD Bagas Waras untuk diperiksa lebih lanjut. Sekarang anaknya sudah di rumah,” ungkapnya.
Sedangkan saat meminta konfirmasi kepada anggota keluarga dengan menyambangi rumahnya, jurnalis Solopos ditolak.
Berita Terkait
-
Sadis! Ibu di Klaten Seret Putrinya di Jalan Pakai Sepeda Motor
-
Bayi Meninggal Tak Wajar di Bekasi, Ibu Kandung Jadi Tersangka
-
Guru Agama Tega Dorong Pacarnya yang Hamil dari Jembatan Kretek
-
Sodomi, Kasus Kejahatan Seksual pada Anak Tertinggi di 2017
-
Sidang Korupsi, Anak Bupati Klaten Menolak Bersaksi untuk Ibunya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Laras Faizati Resmi Ajukan Restorative justice, Ini Alasannya
-
Setelah Indonesia, Bendera One Piece Jadi Simbol Perlawanan di Nepal
-
Sibuk Cari Kerja daripada Demo? Pernyataan Menkeu Baru Picu Reaksi Keras, Ini Kata Purbaya Soal Permintaan Maaf
-
Demo 9 September 2025: BEM UI dan UIN Kepung DPR Lagi, Tagih Janji Realisasi Tuntutan 17+8
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Resmi Rangkap Menkopolkam Ad Interim, Langsung Ambil Komando
-
Ingin Sambungkan MRT Jakarta ke Banten, Pramono Anung Desak Dirut Cari Akal!
-
LHKPN Bongkar Kekayaannya Rp27 Miliar, Tapi Wamen Haji Dahnil Anzar Tetap Santai Kerja Naik KRL
-
Tampang 2 Pembunuh Keluarga Sahroni, Kronologinya Mengerikan: Tega Habisi Bayi dan Rampok Rp7 Juta
-
Rencana Jadikan PAM Jaya PT Dapat Penolakan, Pramono: Sekarang Eranya Pendanaan Tak Hanya dari APBD