Suara.com - Polres Cianjur, Jawa Barat, membantah bahwa pelaku yang tertangkap di ponpes di Kecamatan Bojongpicung, hendak mengincar santri atau kiai. Pelaku tersebut adalah pencuri yang memiliki kelainan jiwa.
Pelaku tersebut bernama Dodo alias Maya (30) yang ditangkap setelah kedapatan warga mencuri di dalam kamar santri ponpes di Kampung Kebon Jeruk, Desa Negralasi, Kecamatan Bojongpicung, Sabtu (10/2/2018).
"Diduga warga Kabupaten Bandung itu, memiliki gangguan mental, sehingga nekad masuk ke lingkungan pendidikan pesantren dengan menggunakan mukena. Warga sedang ronda curiga sehingga mengintai hingga ke dalam ponpes," kata Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah di Cianjur, Minggu seperti dikutip dari Antara.
Hingga akhirnya pelaku ditangkap dari dalam kamar santri dengan barang bukti satu buah telepon selular. Namun berita tertangkapnya pelaku menjadi viral di dunia maya sebagai pelaku yang mengincar santri dan kiai.
"Itu tidak benar berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku memang memiliki gangguan mental sejak kecil. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan pihak keluarga yang datang setelah beredarnya isu tersebut," katanya.
Setelah dilakukan komunikasi secara mendalam, ternyata pelaku tidak bisa koperatif. Bahkan pihak ponpes tidak membuat laporan karena sudah memaklumi kondisi pelaku yang benar mengalami gangguan jiwa.
"Pelaku memang memiliki gangguan mental dan jiwa sehingga pihak polsek sudah mendamaikan pihak ponpes dan keluarga pelaku, untuk sama-sama memaafkan dan tidak melaporkan kejadian tersebut," katanya.
Sedangkan terkait beredarnya isu orang gila yang diduga menyerang sejumlah pesantren di berbagai wilayah, pihaknya mengharapkan warga tidak mudah terprovokasi karena fenomena tersebut menjadi peluang untuk oknum yang ingin situasi tidak kondusif.
Pihaknya mendorong warga untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar, apalagi yang dapat memicu perdebatan atau konflik.
"Harapan kami, warga menggali dulu informasi yang sebenarnya, tidak percaya berita yang belum jelas apalagi menyebarkan berita bohong," katanya.
Kapolsek Bojongpicung, AKP Muhamad Nur, menuturkan, pihaknya sudah mempertemukan keluarga pelaku dengan pihak ponpes dengan mendatangkan Entis alias Otoy bin Kanta (40) yang merupakan kakak kandung Dodo.
Otoy menjelaskan sejak kecil adiknya sudah menunjukan karakter yang tidak normal dan berbeda dengan anak seusianya, bahkan adiknya hanya satu hari mengeyam pendidikan di sekolah dasar karena dikembalikan guru karena kelainan perilaku.
Pihak keluarga pernah beberapa kali membawa Dodo berobat ke ahli hikmat dan dukun dengan harapan dapat sembuh seperti semula. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, saat beranjak desawa Dodo sering keluar rumah dan menghilang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO