Suara.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak mengunakan dananya untuk membeli pulsa atau kebutuhan lain di luar kebutuhan sekolah.
"Dananya untuk beli pulsa boleh ndak? Yang bilang boleh silahkan maju. Mana tadi yang bilang boleh," ujar Presiden saat menyerahkan 1.010 kartu KIP serta 1.000 kartu Program Keluarga Harapan (PKH) untuk siswa dan warga di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Pulau Seram, Provinsi Maluku, Rabu (14/2/2018).
Kepala Negara menegaskan dana sebesar Rp450 ribu untuk siswa SD, SMP Rp750 ribu serta SMA dan SMK sebesar Rp1 juta hanya bisa digunakan untuk tambahan membeli buku, tas sekolah, seragam dan sepatu sekolah serta tambahan biaya pembayaran ke sekolah.
"Jadi beli pulsa atau yang lain tidak boleh. Jika ketahuan maka kartunya langsung dicabut," tegas Presiden.
Begitu juga dengan dana PKH, ujar Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriani Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Mendikbud, Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Gubernur Maluku, Said Assagaff, dimaksudkan sebagai program perlindungan sosial kepada keluarga prasejahtera yang menyediakan bantuan nontunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dana sebesar Rp1.890.000 yang dapat ditarik sebanyak 4 kali dengan besar penarikan Rp500 ribu hanya bisa untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari serta membantu membeli keperluan pendidikan anak-anak.
Menurutnya dana tersebut sudah bisa ditarif mulai Februari dan hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan, biaya pendidikan, tambahan membayar biaya sekolah serta pemenuhan gizi anak.
"Kalau pulang dari bank kemudian diminta suami Rp200 ribu untuk beli rokok boleh tidak?. Yang bilang tidak boleh tunjuk jari saya mau lihat," kata Presiden yang disambut acungan tangan kaum ibu rumah tangga penerima dana bantuan tersebut.
Melihat reaksi kaum ibu yang ramai mengacungkan jari, Presiden lantas berseloroh "Berarti tidak sayang suami" dan disambut gelak tawa para penerima bantuan maupun ribuan warga yang memenuhi sekitar lokasi acara.
Baca Juga: Ratusan Kartu Indonesia Sehat Dibuang Sembarangan di Blitar
"Jadi diminta suami untuk membeli macam-macam, jangan diberikan. Hati-hati tidak boleh. Begitu ketahuan kartunya bisa dicabut. Tetapi beritahu pada suami bahwa anggaran tersebut hanya digunakan untuk pemenuhan gizi anak dan keperluan pendidikan anak-anak. Sampaikan baik-baik begitu, jangan diajak berantem," ujar Kepala Negara yang disambut gelak tawa warga.
Kartu KIP diserahkan secara simbolis oleh Presiden kepada perwakilan siswa dari SMK Negeri Kamariang, SMA Negeri Taniwel, SMA Negeri 3 Pelita Jaya, SMP Negeri 4 Waimital dan SMP Negeri 2 Kairatu dan SDN 2 Kairatu, yang dipusatkan di Dusun Kelapa Dua, Kecamatan Kairatu, SBB.
Sedangkan bantuan PKH di kabupaten SBB untuk memenuhi kebutuhan 13.607 jiwa warga serta paket bantuan beras sejahtera (rastra) kepada 15.613 kepala keluarga (KK) warga di kabupaten berjuluk "Saka Mese Nusa" tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini