Suara.com - Polisi masih menelusuri apakah ada unsur kelalalian terkait robohnya tiang pancang proyek tol Bekasi Cawang- Kampung Melayu atau Becak Kayu di Jalan DI. Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur yang menyebabkan tujuh orang mengalami luka-luka.
Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang melihat saat tiang pancang proyek tol tersebur roboh. Polisi juga masih menunggu hasil dari tim Pusat Laboratorium Forensik Polri yang akan melakukan olah TKP di lokasi ambruknya tiang pancang proyek tol tersebut.
"Dari pemeriksaan saksi-saksi, kemudian olah TKP oleh Puslabfor, baru nanti bisa dapat kita simpulkan. Apakah ada unsur kelalaian, atau SOP yang tidak dijalankan. Sehingga terjadi kecelakaan kerja ini," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Wowon Tony Surya Putra, Selasa (20/2/2018).
Tony menyampaikan, dugaan sementara penyebab robohnya tiang pancang itu karena brekat timber terjatuh ketika hendak dipasang para pekerja di bagian kontruksi bangunan tersebut.
"Dugaan sementara tadi brekat Timber yang harusnya dia menyangga itu, mungkin posisinya tidak kuat dan terjatuh. Inilah yang sekarang harus kita dalami kenapa brekat Timber sampai bisa terjatuh," kata Tony.
Namun sejauh ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan tim Puslabfor Polri guna mengetahui secara pasti penyebab timber brekat itu jatuh dan mengakibatkan tujuh pekerja tertimpa tiang penyangga tol.
"Apakah kurang kuat dalam artinya memasang baut pengencangnya, atau bagaimana ini nanti kita lakukan olah TKP bersama-sama Puslabfor dari Mabes Polri," kata dia.
Tujuh pekerja yang terluka sudah dilarikan ke dua rumah sakit. Nama ketujuh korban tersebut adalah Joni Arisman, Rusman, Supri, Kirpan, Sarmin, Agus dan Waldi. Enam orang yang mengalami luka tidak berat dirawat di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia. Sementara, satu korban terluka parah dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca Juga: Ini Dugaan Polisi Soal Penyebab Kecelakaan Proyek Tol Becakayu
Tag
Berita Terkait
-
Tragedi Sabu Patungan: Polisi Ungkap Motif Sepele di Balik Tebasan Kerambit Maut Jatinegara
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Rumah Uya Kuya Djarah: 10 Jadi Tersangka, Satu Pelaku Ternyata Anak di Bawah Umur
-
Rentetan Demo Daftar Polsek Jadi Sasaran Amukan Massa
-
Jakarta Timur Mencekam: Kantor Polres Dibakar, 5 Polsek Diserang Serentak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf