Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana memastikan, bencana tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang memakan 7 korban jiwa murni fenomena alam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, titik bencana yang terjadi pada Kamis (22/2) itu berada di hutan produksi milik Perhutani.
Persisnya, kata dia, di hutan pinus yang topografinya berkontur perbukitan dan kemiringan lereang terbilang curam.
“Mahkota longsor terletak di hutan produksi milik perhutani BKPH Salem petak 26 RPH Babakan. Kondisinya perbukitan dengan lereng agak curam. Berdasarkan Peta potensi rawan longsor se-Indonesia daerah, ini masuk dalam potensi rawan longsor. Kalau ada curah hujan diatas normal, potensi longsornya tinggi,” tutur Sutopo, Jumat (23/2/2018).
Dua pekan sebelum longsor, kata dia, curah hujan di kawasan itu terbilang tinggi sehingga sudah memunculkan tanda-tanda tanah longsor.
Tanda-tanda itu berupa mata air rembebasan yang mampat di lereng kawasan tersebut. Sementara pada Kamis pagi sekitar pukul 08.45 WIB, baru terjadi longsor.
Luas longsoran tanah mencapai 16,8 hektare. Sedangkan panjang longsoran dari mahkota longsor sampai titik terakhir sekitar 1 kilometer.
“Sementara lebar longsor di titik teratas mencapai 120 meter, sedangkan lebar bagian bawah 240 meter dengan ketebalan 5-20 meter. Volume longsor itu diperkiraan mencapai 1,5 juta meter kubik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, tak ada permukiman di sepanjang lintasan longsor. Karenanya, ia menegaskan bencana itu tak terkait aktivitas pembalakan liar.
Baca Juga: 8 Kiat Hemat Biaya Pernikahan Tapi Resepsinya Tetap Romantis
“Jadi, yang perlu dipahami, hutan yang bagus bisa terjadi longsor, apalagi kalau daerah hutan daerah resapan air berubah menjadi permukiman, maka potensi longsornya semakin tinggi,” tandasnya. [Priscilla Trisna]
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?