Suara.com - Ketua Majelis Hakim Yanto membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Elza Syarief saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus e-KTP.
Pembacaan BAP dilakukan saat pengacara kondang ini dihadirkan Jaksa Penuntut Umum dari KPK sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek senilai Rp5,9 triliun dengan terdakwa Setya Novanto.
Dalam BAP Elza disebutkan adanya pertemuan antara Miryam S Haryani dan Novanto serta beberapa anggota DPR lainnya, yakni Chairuman Harahap, Akbar Faizal, Djamal Aziz, dan Markus Nari.
Dalam pertemuan yang terjadi sebelum sidang perdana kasus tersebut, dengan terdakwa Irman dan Sugiharto, Novanto disebut meminta Miryam mencabut BAP-nya.
"BAP sebelum sidang dikumpulkan Setya Novanto dan beberapa saksi yang pernah jadi saksi di KPK, tidak tahu tempat di mana. Lalu diceritakan Miryam merasa diadili dalam pertemuan itu dan meminta Miryam cabut semua keterangan (tentang) Setya Novanto, Chairuman Harahap, Akbar Faizal, Markus Nari dan Djamal Aziz. Apakah benar itu keterangan saudara?" tanya hakim kepada Elza di gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Mendengar hal itu, Elza mengatakan, "Itu di BAP Miryam ada. Tapi soal nama Pak Setya Novanto dan lainnya kurang jelas. Saya tanya ulang, Miryam merasa nggak fix."
Elza mengatakan keterangannya dalam BAP itu didasari cerita Miryam yang didengarnya. Dia juga mengaku telah membaca BAP politikus Hanura tersebut.
"Yang saya ingat persis didatangi Pak Akbar Faizal dan Djamal Aziz, itu keterangan Yani (Miryam). Dan juga dalam BAP Yani saya baca, didatangi Akbar Faizal komplain dalam BAP itu, 'Kok saya berikan uang kepada kamu (Miryam)? Itu uang Markus Nari, saya cuma sampaikan, kok kamu sebut nama-nama saya di BAP'," kata Elza mengutip BAP Miryam.
Lebih lanjut Elza mengatakan, menanggapi cerita Miryam, dia pun meminta Miryam untuk tidak khawatir. Dia mengaku sempat memotivasi Miryam untuk tidak mencabut BAP dan tidak boleh tertekan karena hal yang terjadi tersebut.
Baca Juga: Setya Novanto Bantah Pembicaraan Uang Rp20 Miliar Terkait e-KTP
"Saya tanya Yani cerita sebenarnya bagaimana, jangan tertekan, ya sebenarnya saya jelaskan BAP. Ya sudah dalam BAP. Dia dimarah-marahi, (lalu saya katakan kepada Miryam) 'Ya sudah jangan takut, kalau kamu sidang, saya akan di belakang kamu', tapi pas mau sidang tidak ada kabar, akhirnya cabut BAP betul," katanya.
Mendengar keterangan Elza, hakim pun kembali bertanya. "Tapi yakin Setya Novanto? Karena Setya Novanto bisa menyiapkan BAP dari KPK?" tanya hakim.
Menanggapi pertanyaan hakim itu, Elza mengatakan, "Iya ternyata yang nyuruh kan Markus Nari dan Anton Taufik, bukan Pak Setya Novanto kan."
Tag
Berita Terkait
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur