Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Pemerintah Provinsi Jakarta akan merevitalisasi landasan pacu di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu.
Sandiaga menyebut, revitalisasi landasan pacu tersebut dapat meningkatkan wisatawan mengunjungi Kepulauan Seribu.
"Saya juga menjejakkan kaki di Sleeping Giant yaitu raksasa yang masih tertidur sekarang ini karena ni akan menjadi raksasa pariwisata Indonesia. Ini adalah momentum pembangunan kami, sudah ada dibangun landing street di Pulau Panjang," ujar Sandiaga usai melakukan kunjungan kerja ke Pulau Panjang, Selasa (27/2/2018).
Sandiaga mengatakan, adanya revitalisasi landasan pacu dapat menciptakan lapangan kerja serta menjadikan Pulau Panjang sebagai dermaga penghubung wisatawan untuk menuju resort-resort yang ada di kawasan Pulau Seribu.
"Kami harapkan dari sini kita ciptakan 200-2.000 laporan kerja untuk membangun landing street ini dan ini bisa menjadi hub. Nanti akan menjadi kapal-kapal disini digunakan sebagai feeder kepada resort-resort yang ada disini. Jadi itu yang ingin kami hadirkan," kata dia.
Sandiaga menuturkan saat ini landasan pacu di Pulau Panjang hanya menampung pesawat-pesawat yang kecil yang berkapasitas 20 penumpang sampai 30 penumpang.
"Dan ini memang cocoknya seperti itu. Nanti kami lihat bagaimana antusiasme dari wisatawan. Kalau misalkan diperlukan lebih, kami tidak akan segan-segan menambah panjang lndasan dan berikutnya untuk yang (pesawat) ATR. Yang ATR itu bisa 50 sampai 70 seats, itu kalau misalnya perlu ditambah lagi, nanti dengan koneksi internasional kita bisa sampe 1.600. Jadi private jet juga bisa dibawa disini," ucap Sandiaga.
Terkait revitalisasi tersebut, Sandiaga menuturkan masih mengurus legalitas pembangunan landasan pacu lantaran pernah terhenti pembangunannya. Maka dari itu, Pemprov kata Sandiaga harus memastikan kedepan tidak ada masalah dalam revitalisasi tersebut.
"Jadi kami akan urus adminnya dulu di Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Badan Pengelola Aset Daerah. Kami bicarakan juga, karena ini pernah menjadi temuan sebelumnya kami pastikan legalitas dari aset ini tidak ada masalah. Untuk itu langsung kami masukkan nanti mudah-mudahan kalau bisa dipercepat di (APBD) perubahan atau di 2019," katanya.
Sandiaga mengatakan pembangunan Pulau Panjang telah terhenti sejak 12 tahun lalu lantaran tersandung masalah
"Dulu ini tidak pernah aktif karena belum selesai sudah tersandung permasalahan. Jadi ini sayang sekali memang tapi ya sudahlah ini sekitar 12 tahun yang lalu. Kita harapkkan nanti kedepan jadi lebih bersih, kita punya bandara yang menjadi hak untuk ecowisata disini," ucap Sandiaga.
Ketika ditanya apakah dirinya sudah menyampaikan rencana revitalisasi tersebut kepada Presiden Joko Widodo, Sandiaga mengatakan akan menyampaikan hal tersebut. Namun ia meyakini lokasi tersebut sangat berpotensi untuk kawasan wisata.
"Baru mau nanti kami sampaikan. Tapi beliau (Jokowi) cukup familiar ko, untuk pembangunan disini karena beliau pernah menjabat gubernur kesini. Kalau kita keliatannya dari tim gubernur kami melihat ini juga potensi untuk publik-publik tamasya, kemitraan pemerintah dengan swasta. Tentunya tidak akan membebankan APBD, mitra-mitra luar negeri," tandasnya.
Berita Terkait
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Kanal Banjir Barat Disulap Jadi Ruang Wisata, Pemprov DKI Targetkan Rampung 2026
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram