Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil salah satu saksi mahkota kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Rolls-Royce oleh PT Garuda Indonesia Indonesia, Rabu (28/2/2018), yang membelit mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Saksi dimaksud adalah Sallyawati Rahardja, petinggi PT Multi Rekso Abadi (MRA). Sallyawati sebelumnya telah beberapa kali dimintai keterangan oleh penyidik KPK.
Lembaga antirasuah menduga Sallyawati memiliki banyak informasi mengenai peristiwa suap yang menyeret Emirsyah. Untuk itu, sejak 20 Januari 2017, KPK telah mencegahnya berpergian ke luar negeri.
Pencegahan dilakukan guna mengantisipasi keterangan dari yang bersangkutan jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
"Yang bersangkutan diperiksa untuk penyidikan tersangka ESA (Emirsyah Satar)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi.
Selain Sallyawati, masih terkait perkara ini, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan VP Aircraft Maintenance Management PT Garuda Indonesia, Batara Silaban, sebagai saksi.
"Batara juga selaku saksi untuk penyidikan tersangka ESA," kata Febri.
Dalam kasus ini KPK juga telah menjerat Direktur Utama Mugi Rekso Abadi sekaligus Beneficial Owner Connaught International Pte Ltd, Soetikno Soedarjo.
KPK menduga aliran uang suap jutaan dolar AS atau setara Rp46 miliar kepada Emirsyah. Sebagian uang suap itu dialirkan menggunakan rekening anak buah Soetikno, Sallyawati ke rekening ibu mertua Emirsyah di Singapura.
Baca Juga: KPK Dalami Peran Para Ketua Fraksi DPR dalam Proyek e-KTP
Demikian terungkap dari dokumen lembaga investigasi di Inggris, Serious Froud Office, yang didapatkan KPK ketika menyidik perkara ini.
Namun, berdasar kerjasama antara KPK dengan lembaga antirasuah Singapura, yakni Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB), mendeteksi uang suap yang didapatkan Emirsyah Satar dibelikan sejumlah aset.
Berita Terkait
-
Fakta Baru OTT KPK: Siapa Saja 9 Sosok yang Diserahkan ke Kejaksaan Agung?
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf