Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan kedatangannya ke kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak ada kaitan sedikitpun dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Tidak ada kaitan dengan Pilpres atau kampanye. Apalagi kampanye dilarang," tegas Moeldoko di Mataram, Jumat (9/3/2018).
Ia menyatakan, kehadirannya di kota Mataram maupun sejumlah wilayah di Pulau Lombok hanya untuk bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh agama, masyarakat, ulama, pemuda, akademisi dan mahasiswa.
Termasuk, menjadi pembicara pada tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK. Mengingat jabatannya sebagai kepala staf kepresidenan (KSP).
"Sekarang lagi ramai KSP ngurusin masalah relawan dan seterusnya. Sehingga akhirnya memunculkan sensitivitas. Saya ingin tegaskan KSP tidak ada urusan dengan hal itu," ujarnya.
Menurut Moeldoko, KSP memiliki tiga tugas. Salah satu tugasnya, adalah komunikasi politik.
"Inilah (pembicara, red) diantara perwujudan komunikasi politik. Jadi tidak kaitan dengan Pilpres atau kampanye," jelas mantan Panglima TNI tersebut.
Ia menjelaskan, kedatangannya ke NTB untuk menyampaikan program-program pembangunan yang sudah dilaksanan pemerintah. Termasuk mencari input data dari perwakilan tokoh agama, tuan guru, masyarakat dan lainnya.
"Kita ingin sampaikan perkembangan apa yang dikerjakan pemerintah dan input kurang lebih 30 dari perwakilan tokoh agama. Menyampaikan banyak hal kita catat semuanya, sangat baik masukan fitback kepada pemerintah dan hal baru bagi pemerintah," terangnya.
Baca Juga: Nubuat Patgulipat Calon Tunggal vs Kotak Kosong di Pilpres 2019
Karena itu, Moeldoko mengatakan tidak ada kaitan dirinya menjadi calon wakil presiden.
"Misi tidak ada kaitan dengan Pemilu apalagi Pilpres," tandas Moeldoko. [Antara]
Berita Terkait
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen