Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) merespon cepat kejadian pipa gas bumi yang bocor di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Tak lama sejak kejadian pipa gas bocor sekitar pukul 20.00 WIB, Tim Cepat Tanggap dari PT PGN sudah berada di lokasi.
"Informasi sementara yang kami peroleh, gas bocor akibat terkena pekerjaan galian proyek LRT," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (12/03/2018) malam.
Rachmat mengatakan, pipa gas bumi milik PGN di lokasi tersebut sudah melalui tes pit dan PCM. Namun, kejadian ini bukan yang pertama kali, pipa gas PGN terkena proyek LRT. Seperti kejadian sebelumnya, pelaksana subkontraktor proyek LRT tidak berkoordinasi dengan kontraktor proyek.
"Saat ini yang terpenting, tim di lapangan sudah mengamankan kebocoran, dengan tindakan awal kami adalah menutup valve di depan BNN, Cawang, dan Rusun Bidara Cina," ujar Rachmat.
Akibat kebocoran tersebut, Rachmat mengatakan, sejumlah pelanggan gas bumi PGN bakal terdampak. "Mereka terutama pelanggan di Rusun Bidara Cina dan Kalibata," ujarnya.
Untuk mengantisipasi terhentinya pasokan gas akibat tindakan pengamanan kebocoran ini, Tim PGN akan melaksanakan skema buka tutup valve. "Tujuannya untuk menjaga supaya gas tidak keluar dan tidak banyak lokasi terdampak penghentian sementara ini," ujar Rachmat.
Saat ini, di lokasi kejadian sudah diberi perimeter. Lalu lintas di lokasi tersebut juga ditutup untuk sementara waktu. "PGN juga terus berkoordinasi dengan pihak berwajib dan stakeholder terkait di lokasi," tutup Rachmat. (Adhitya Himawan)
Berita Terkait
-
Setelah Ledakan Pipa Gas Subang, Pasokan Gas ke Konsumen Aman?
-
Kondisi Pascaledakan gas di Stasiun Pertamina Subang
-
Penyebab Ledakan Sumur Minyak Subang Masih Gaib, Pertamina EP Bentuk Tim Investigasi
-
Pipa Gas Pertamina di Subang Meledak, 2 Orang Jadi Korban
-
Api Berhasil Padam Usai Pertamina EP Subang Meledak, Investigasi Penyebab Kebocoran Dimulai
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO