Suara.com - Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan stop pengambilan air tanah di semua gedung-gedung tinggi di Ibu Kota, termasuk perumahan perumahan elit. Hal ini untuk mengantisipasi penurunan permukaan tanah di Jakarta.
Untuk memulai gerakan stop penggunaan air tanah di Ibu Kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memulai dari kediaman pribadinya di Jalan Pulobangkeng No 5, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain dampak penurunan tanah, penggunaan air tanah juga tidak sehat karena tercemar limbah rumah tangga berupa bakteri e-coli dari septictank.
"Dari situ saya kaget juga, terus saya bilang sama istri kalau kita mandi pakai air limbah kita sendiri, ini nggak sehat," kata Sandi di kediamannya.
Menurutnya di kawasan perumahan elit Jakarta pun air tanahnya sudah tercemar dan tidak sehat dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Makanya harus diubah, berganti dengan air Pam.
"Makanya hari ini langsung saja, pas kemarin Pak Gubernur mulai kegiatan sama teman-teman yang kelola air. Kami akhirnya bilang kalau di kantor sudah mulai, berarti yang di rumah juga. Makanya saya mulai di rumah saya, kita totalitas, potong pipa air tanahnya," ujar dia.
Sandiaga mengaku, di kediamannya banyak orang yang setiap hari menggunakan air dari tanah. Ditambah lagi ia memiliki kolam renang.
"Karena di sini penggunaan air banyak bangat, saya yakin banget karena orang yang mengawal saya saja sudah 20 orang. Mereka mandi di sini, terus ada kolam renang juga di belakang pak. Jadi saya lihat paling nggak kita mulai dari diri kita sendiri," tutur dia.
Belajar Dari Kasus Tokyo
Sandi menceritakan, di Tokyo, Jepang pada tahun 1960-an juga terjadi penurunan permukaan tanah yang sangat cepat. Penyebabnya karena pengambilan air tanah, bukan karena pembangunan, juga bukan fenomena alam.
"Tapi murni karena kecerobohan manusia sendiri. Jadi kita harus mengubah, saya mencoba mengubah dari diri sendiri, saya sendiri dan keluarga saya," ujar dia.
Berita Terkait
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
-
Beban Subsidi Terlalu Besar, Pemprov DKI akan Menaikkan Tarif Transjakarta
-
Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting