Suara.com - Mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, ditahan aparat kepolisian atas tuduhan pernah menerima dukungan finansial dari pemimpin Libya Muammar Khadafi.
Sarkozy dituduh mendapat dana dari Khadafi pada masa kampanye pemilihan presiden tahun 2007. Khadafi sendiri telah tewas pada 20 Oktober 2011, karena ditembak gerombolan teroris pemberontak.
Surat kabar Prancis, Le Monde, memberitakan Sarkozy ditangkap dan ditahan biro antikorupsi kepolisian Prancis, di Nanterre, Paris, Selasa (20/3/2018).
“Sarkozy ditahan saat baru kembali dari Dubai, Uni Emirat Arab dan hendak pergi lagi ke London, Inggris,” tulis Le Monde.
Biro antikorupsi kepolisian Prancis menuduh Sarkozy membiayai keperluan kampanye politiknya pada pilpres 2007 menggunakan uang, yang dikirim Khadafi.
“Penangkapan itu sebagai babak baru setelah proses penyelidikan kasus itu dimulai pada tahun 2013.”
Pada 2016, seorang pengusaha bernama Ziad Takieddine mengatakan bahwa dia membawa uang sebesar EUR5 juta dari Libya untuk Sarkozy pada akhir tahun 2006.
Pernyataan tersebut membenarkan keterangan mantan direktur unit intelijen militer Libya. Abdullah Senussi pada 2012.
Mantan Menteri Perminyakan Libya Shukri Ghanem pada tahun 2012 meninggal dunia secara mencurigakan.
Baca Juga: Warga: Banjir Bandang di Bandung Kini Terparah Sejak Tahun 1982
Ketika itu, terdapat catatan yang ditemukan bersama mayatnya yang tertuliskan adanya tas berisi uang dari Khadafi untuk Sarkozy.
Bashir Salih, yang diyakini sebagai orang yang menghubungkan Khadafi dan Prancis dan baru-baru ini terluka dalam serangan bersenjata di ibu kota Afrika Selatan, Johannesburg berujar, "Khadafi mengatakan bahwa dia mendanai Sarkozy. Sarkozy mengatakan sebaliknya. Saya lebih percaya Khadafi daripada Sarkozy.”
Sarkozy menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Prancis antara tahun 2002-2004 dan 2005-2007, kemudian dia terpilih sebagai presiden pada tahun 2007 setelah mengalahkan kandidat sosialis Segolene Royal.
Sarkozy menjabat sebagai presiden Prancis dari tahun 2007 sampai 2012.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?