Suara.com - Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo yakin bisa mengakomodir pemilih pemula yang belum memiliki e-KTP bisa menyalurkan hak suara di Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemedagri, saban tahun ada 15 juta penduduk yang masuk kategori dewasa dan wajib membuat e-KTP. Hanya saja jumlah pemilih pemula yang memiliki hak pilih pada hari H pencoblosan Juni nanti lebih kurang berjumlah 2,2 juta jiwa.
"Saat ini mereka belum merekam karena belum masuk 17 tahun, tapi pada saat hari H mereka sudah masuk kategori pemilih, jadi kami pastikan kalau memungkinkan akan dilakukan perekaman cepat atau dengan surat keterangan yang bersangkutan untuk segera namanya terdaftar di TPS," ungkap Tjahjo Kumolo di acara Pengukuhan Pengurus IKA FISIP Unsri di Graha Sriwijaya, Sabtu (31/3/2018).
Kemendagri akan mencari jalan keluar terbaik bersama dengan Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara untuk memperjuangan hak pilih dari pemilih pemula agar tidak sia-sia. Penyempurnaan data e-KTP juga, kata dia, sebagai bagian dari persiapan pihaknya untuk menghadapi Pilpres dan Pileg 2019 mendatang dimana persyaratan wajib pemilih harus memiliki E-KTP.
"Sosialisasi kita teruskan hingga ke daerah-daerah terpencil, sambil kita juga persiapkan blangko untuk 2,2 juta pemilih pemula ini supaya bisa digunakan di TPS pada Juni mendatang, yang penting alamat pemilihnya jelas mulai dari RT, RW, Kelurahan apa, Desa apa sehingga dapat memudahkan petugas yang mendatanya," imbuhnya.
Pemerintah daerah dan KPU daerah diminta berkoordinasi agar pelaksanaan Pilkada Juni nanti berjalan sukses.
"Tugas pemda membantu menjembatani KPU dalam mensukseskan pilkada, seperti memberikan anggaran. Kepolisian juga punya tugas penting dalam menjaga keamanan, kalau Gakumdu tugasnya menyelesaikan jika ada sengketa pada pilkada, termasuk juga teman-teman pers membantu mensosialisasikannya," katanya.
Dalam kuliah umum tersebut Tjahjo membawakan ceramah bertema ‘Efektivitas Reformasi Pemerintahan Daerah dalam Era Kabinet Kerja’ sekaligus Pengukuhan Pengurus IKA Fisip UNSRI Periode 2018-2022. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UNSRI yang berlangsung di Graha Sriwijaya Universitas Sriwijaya Bukit Besar Palembang. (Andhiko)
Baca Juga: Pemilih Pemula Pilkada Kota Malang 30 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK