Suara.com - Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau Indri Astuti mengaku kaget saat mantan Ketua DPR RI Setya Novanto ingin mendapat perawatan di Rumah Sakit. Novanto berteriak untuk minta di perban.
"Bapak (Setya Novanto) tiba-tiba berteriak, kapan saya diperban? Saya kaget," kata Indri saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan merintangi penyidikan kasus e-KTP dengan terdakwa Fredrich Yunadi di Gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).
Kejadian tersebut bermula ketika datang ke RS Permata Hijau, lelaki yang akrab disapa Setnov tersebut tidak mendapat perawatan awal di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Setnov langsung dibawa ke kamar inap VIP 323 lantai 3 oleh petugas keamanan dan supir ambulan.
"Datang jam 7 malam, pada saat itu saya kaget, pasien tidak diantar oleh suster. Namun yang mengangkat hanya security dan driver ambulans," kata Indri.
Menurut Indri, Setnov saat itu diam saja dan tak melontarkan kata apapun saat mendapat perawatan.
"Saya tanyakan, saya akan buka bajunya. Karena rekam jantung itu harus dibuka, tapi pasien (Setya Novanto) masih diam saja," katanya.
Indri pun mengaku tak melihat luka parah di tubuh Setnov. Dia hanya melihat luka lecet di bagian pergelangan tangan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
"Ada luka kecil, lecet tapi tidak berdarah," jelas Indri.
Diketahui, Fredrich bersama dengan dokter Bimanesh Sutarjo didakwa merintangi penyidikan kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto. Keduanya diduga merekayasa hasil pemeriksaan kesehatan terhadap Setnov pascakecelakaan tunggal akibat mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik.
Baca Juga: Diizinkan Dokter, KPK Langsung Periksa Penampung Duit Setnov
Fredrich didakwa melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting