Suara.com - Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jatim Rudi Tri Wahid menegaskan, hingga detik ini masih belum ada niatan untuk mencabut laporan Sukmawati terkait pusi 'Ibu Indonesia' yang di layangkan ke Polda Jatim, Kamis (5/4/2018).
Ini jelas berseberangan dengan apa yang sudah disampaikan Sekretaris PW GP Ansor Jatim, Gus Abid Umar wartawan di Surabaya, Jumat (6/4/2018).
Dikatakan Gus Abid, dia sudah berkoordinasi dengan Ketua Umum GP Ansor Gus Yaqut untuk mencabut laporan tersebut ke Polda Jatim. Bahkan, dia sudah memerintahkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PW GP Ansor Jatim untuk mencabut laporannya pada Jumat kemarin.
Namun, setelah Ketua PW GP Ansor ditanya Suara.com terkait pencabutan laporan, dia menegaskan belum. "Belum!," jawab Rudi Tri Wahid melalui pesan Whats App (WA).
Ketika Rudi kembali ditanya apakah ada rencana akan mencabut laporan? Dia kembali menegaskan belum. "Belum. Masih menunggu perkembangan," tegasnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi terkait pencabutan laporan oleh Ansor, dia mejelaskan masih belum ada pencabutan.
"Hingga hari ini belum ada pencabutan laporan dari pihak Ansor," terang Barung.
Sebelumnya, permintaan maaf Sukmawati Soekarno Putri atas puisi bejudul 'Ibu Indonesia' yang dinilai menistakan agama, sama sekali tidak mempengaruhi laporan yang sudah dilayangkan Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur ke Polda Jatim.
"Untuk urusan hukum tetap kami serahkan pada yang berwenang (pihak kepolisian)," tegas Ketua PW GP Ansor Jatim Rudi Tri Wahid pada Suara.com, Kamis (5/4/2018).
Mengenai laporan yang sudah diterima Polda Jatim, Rudi pun menegaskan tidak akan mencabutnya. "Kita tidak akan mencabut juga tidak akan intervensi apa yang sudah menjadi kewenangan polisi. Biarkan proses hukum berjalan sesuai aturan," jelasnya.(Achmad Ali)
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Ainul Yakin sebagai Komisaris PT Transjakarta? Disorot usai Demo Trans7
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
6 Fakta Komisaris TJ dan Ketua GP Ansor Jakarta Ancam 'Gorok' Leher Karyawan Trans7
-
Transjakarta Ogah Dikaitkan Orasi 'Ancaman' Ketua GP Ansor DKI saat Demo Trans7, Mengapa?
-
Biodata Ainul Yakin yang Orasinya soal Trans7 Viral, Ternyata Komisaris Transjakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan