Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangkap tiga orang tersangka pelaku penyelundupan lima orang asal Bangladesh, yang hendak diselundupkan melalui Indonesia ke Australia.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Herry Rudolf Nahak mengatakan, tiga tersangka itu yakni Mohammad Yamin alias Amin, Muhammad Nur Hossain, dan Heri Sastra Firdaus.
Amin merupakan warga Myanmar yang telah tinggal di Indonesia sejak tahun 2012. Sementara Hossain merupakan warga Bangladesh. Tiga tersangka ditangkap pada Maret 2018 di beberapa lokasi.
”Hossain adalah perekrut WN Bangladesh. Sementara, Amin sebagai pengatur dan penampung selama para korban di Indonesia,” kata Nahak, Senin (23/4/2018).
Sedangkan, Heri berperan sebagai penampung di Jakarta dan mengurus perjalanan dari Jakarta ke Bau-Bau, Sulawesi Utara.
Kasus itu terungkap berawal dari tanggal 19 November 2017, persisnya ketika Polres Merauke menangkap enam orang yang mengaku warga Rohingya, Myanmar.
Enam warga tersebut yakni Mohammad Nur Hossain (24), Shofiqul Islam (39), Amir Hossain (33), Ahsanul Hoque (24), Abadur Rahman (34), dan Hossain Islam (24).
Kemudian, setelah dilakukan pemeriksan intensif, ternyata enam orang tersebut merupakan WN Bangladesh.
"Itu mereka mengakui sebagai warga Rohingya dengan tujuan agar mendapat simpati masyarakat dan menghindari penangkapan aparat," kata Nahak di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018).
Baca Juga: Polda Metro Telusuri Ada Isu Polisi Razia Kaos #2019GantiPresiden
Tersangka Hossain, ikut bersama para rombongan WN Bangladesh, agar tidak tertangkap polisi. Rencananya para korban dari Mareuke dengan tujuan masuk ke Australia secara ilegal.
Nahak mengatakan, enam korban WN Bangladesh sebelumnya bekerja di Malaysia. Namun, tersangka Hossain yang mengajak para korban untuk pergi ke Australia dengan iming-iming gaji besar.
Adapun untuk biaya ke Australia sebesar 15 ribu Ringgit Malaysia atau sebesar Rp53 juta, per orang.
Kelima korban tersebut menyetujui, sehingga mereka masuk ke Indonesia dari Malaysia menggunakan kapal laut, Port Klang ke Dumai, Pekanbaru.
Setelah sampai di Dumai, Hussain menghubungi rekannya Amin. Selanjutnya, Amin mengatur perjalanan para korban dari Pekanbaru menuju Jakarta.
Kemudian, Amin kembali menghubungi satu rekan lainnya, Herri di Jakarta, untuk menampung sementara para korban.
Berita Terkait
-
Videonya Viral, Penghina Amien Rais Dilaporkan ke Polisi
-
Polri Akan Investigasi Skandal Kebocoran Data Facebook
-
Polda Metro Jaya Limpahkan Kasus Sukmawati ke Bareskrim Polri
-
Polisi Gerebek Percetakan Uang Palsu Rupiah dan Asing di Ruko
-
Kisah Mereka yang Berjibaku untuk Umrah Tapi Digagalkan Abu Tours
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa