Suara.com - Ketua DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan menilai Presiden Joko Widodo salah dalam mengangkat Hanif Dzakiri sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Menurut Muchtar, Hanif Dzakiri tak mengerti dalam kinerja Ketenagakerjaan di Indonesia.
"Kebetulan ketenagakerjaan kita semakin rumit, Presiden Jokowi mengangkat menteri yang tidak paham ketenagakerjaan," kata Muchtar dalam diskusi bertajuk May Day, TKA dan Investasi, di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Lebih lanjut, Muchtar menyinggung Hanif Dzakiri ketika baru dilantik menjadi menteri pada November 2014, dengan melakukan sidak memanjat pagar rumah penampungan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam sidak tersebut Hanif Dzakiri kesal tak kunjung dibukakan pagar sehingga dirinya, melompat pagar. Adapun pemilik perusahaan penyalur jasa TKI Al Karim. Hanif Dzakiri melihat kondisi penampungan yang tidak layak ditempati kurang lebih 45 TKW asal Indonesia.
"Kalau dia (Hanif) mengerti ketenagakerjaan tidak perlu memanjat pagar PJTKI. Tinggal dipanggil saja pengawasnya. Ini karena dia tidak mengerti dan terpengaruh presiden yang terkenal blusukan. Jadi dia ikut-ikut panjat pagar," ujar Muchtar.
Muchtar menambahkan kehadiran Hanif Dzakiri sebagai Menakertrans, hanya membuat beban kerja Presiden Joko Widodo.
Muchtar memiliki catatan sebelum Hanif Dzakiri menjabat Menakertrans, anggota buruh yang berserikat organisasi mencapai 4,3 juta. Adapun jumlah serikat buruh di perusahaan berjumlah mencapai 14 ribu.
"Hari ini jumlah buruh berserikat tinggal 2,7 juta dan serikat buruh perusahaan tinggal 700, tinggal separuh," ujar Muchtar.
"Dan dia (Hanif) mengumumkan itu, Menteri Hanif seperti itu sumeringah. Seperti berhasil melemahkan serikat buruh. Padahal negara ini harus sadar makin lemah serikat buruh, maka ekonomi industrial negara ini pasti melemah," Muchtar menambahkan.
Baca Juga: May Day, 2.000 Buruh Akan Ganggu Aktivitas Pelabuhan Priok
Maka dari itu, Muchtar dalam peringatan hari buruh Internasional, Selasa (1/4/2018) mendatang, salah satu tuntutan buruh untuk mengganti Menakertrans Hanif Dzakiri.
"Supaya makin sehat hubungan industrial kita, kami dalam May Day ini, akan meminta menteri tenaga kerja diganti, kalau tidak akan tetap memperuncing hubungan perindustrial," tutu Muchtar.
Berita Terkait
- 
            
              Bikin Pabrik Nike Adidas Pindah, Beda Upah Buruh di Jateng Jauh Lebih Rendah Ketimbang Tangerang?
 - 
            
              Berapa Gaji Buruh Pabrik Sepatu Nike Adidas di Tangerang? Perusahaan Pindah ke Kota yang Lebih Murah
 - 
            
              Upah Buruh Naik Cuma Rp50 Ribu, Tunjangan DPR Ratusan Juta; Said Iqbal Sebut Akal-akalan Pemerintah
 - 
            
              Ada 5 Juta Buruh, KSPI Bakal Mogok Nasional Jika Tuntutan Kenaikan Upah Tidak Terpenuhi
 - 
            
              Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri