Suara.com - Memperingati Hari Buruh sedunia pada 1 Mei 2018 nanti, kelompok buruh dari Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) akan pawai dan deklarasi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Mereka juga akan menyampaikan 'Panca Maklumat' kepada Presiden Joko Widodo.
Ketua Umun KPRI Rieke Diah Pitaloka mengklaim sebanyak 50 ribu buruh akan mengikuti aksi May Day tersebut.
"Rakyat Pekerja Indonesia dari berbagai elemen sektor industri dan pelayan publik ini memutuskan bergabung untuk menyuarakan hal-hal elementer untuk perbaikan rakyat pekerja Indonesia secara komprehensif," kata Rieke dalam konfrensi pers di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018).
Dalam aksi May Day nanti, buruh akan menyerahkan Panca Maklumat kepada Jokowi di Istana. Panca Maklimat itu adalah pertama, mewujudkan Indonesia sebagai negara industri yang berbasis kepada riset nasional dengan berorientasi kepada kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.
“Kedua, mewujudkan dengan sungguh-sungguh tri layak rakyat pekerja yakni kerja layak, upah layak dan hidup layak. Ketiga mewujudkan terpenuhinya lima jaminan sosial yaitu jaminan kesehatan, kaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, jaminan hari tua dan jaminan kematian bagi rakyat pekerja Indonesia," ujar dia.
Keempat adalah memberikan keadilan bagi seluruh pekerja pelayan publik di pemerintahan yang berstatus sukarelawan, tenaga haruan lepas, honorer, kontrak, pegawai tidak tetap dan pegawai tetap non PNS di seluruh bidang untuk menjadi pegawai tetap negara.
"Kelima menyelamatkan aset negara dan mengembalikan tata kelola BUMN sesuai perintah konstitusi dan UUD 1945 sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, kepentingan bangsa dan negara Indonesia," terang dia.
Dia menambahkan, sebagai negara industri, Indonesia harus mengedepankan kepentingan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah perlu sebuah badan riset nasional untuk menjawab semua permasalahan dari hulu dan roadmap yang jelas.
"Rakyat Indonesia harus sebagai subjek agar terwujud negara industri yang lebih baik dan posisi pekerja lebih jelas. Tidak mungkin ada industri yang kuat tanpa pekerja yang kuat," ujar Politisi PDI Perjuangan ini.
Baca Juga: Nelangsa Buruh Sawit, Kerja 12 Jam dan Gaji Rp60.000 Perhari
Sejumlah elemen buruh yang akan ikut dalam aksi karnaval pekerja hari buruh ini di antaranya adalah Federasi Pekerja Pos Logistik Indonesia (FPPLI), Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI), Forum Honorer Kategori II Indonesia (FHK2I), Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) dan Komite Nusantara Aparatur Sipil Negara (KNASN).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian