Suara.com - Aparat Polres Pamekasan, Jawa Timur, Mingu (29/4/2018) malam menerjunkan tim gabungan ke Pondok Pesantren Al-Misdat, Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, guna mengantisipasi aksi balasan dari pihak keluarga korban dalam kasus pembacokan santri di pesantren itu.
"Pascakejadian, personel polres dan Polsek Proppo langsung kami instruksikan untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian dan hingga malam ini masih tertus berlangsung," kata Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Waluyo.
Personel yang terjunkan langsung ke lokasi kejadian itu, merupakan personel gabungan dari Satuan Reskrim, Bagian Opnal dan Satuan Intelkam Polres Pamekasan.
Selain bertugas melakukan pengamanan, kapolres juga menginstruksikan kepada beberapa anggotanya untuk melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat dan keluarga korban agar tidak melakukan tindakan yang berpotensi memicu terjadinya aksi yang lebih besar.
"Sebab, pelaku kini telah kami tangkap, dan telah diamankan di Mapolres Pamekasan," ujarnya, menjelaskan.
Selain dari anggota polisi, pengamanan di sekitar tempat kejadian perkara dalam kasus pembacokan santri di Pondok Pesantren Al-Misdat, Dusun Barat, Desa Lenteng, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Jawa Timur itu, juga dibantu oleh sejumlah personel TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
Kasus pembacokan santri di pesantren yang berjarak sekitar 15 kilometer kearah barat Kota Pamekasan itu terjadi sekitar pukul 08.25 WIB dan korban mengalami luka serius. Korban berinisial BH, sedangkan pelaku berinisial AL. Keduanya sama-sama santri di pesantren itu.
Kasus pembacokan itu terjadi, akibat pelaku AL tidak terima dimarahi dan dipukul oleh korban BH yang malas membersihkan lingkungan pondok.
Di pondok Pesantren itu, BH dipercaya oleh pengasuh pesantren sebagai pengurus pada bagian keamanan dan bertanggung jawab mengawasi para santri dalam kegiatan pesantren, termasuk kegiatan tugas kebersihan pondok secara bergantian.
Baca Juga: Zidane dan Lubis, 2 Pelajar Bogor Dibacok saat Tunggu Angkot
Saat korban sedang duduk-duduk di teras pondok, pelaku langsung menyabet korban dengan senjata tajam pada bagian perut. Sehingga korban mengalami luka serius.
"Senjata yang digunakan jenis celurit dan saat ini juga telah kami sita sebagai barang bukti," kata Kapolres AKBP Teguh Wibowo, menjelaskan.
Hingga Minggu malam, situasi di sekitar lokasi kejadian perkara ramai didatangi oleh orang tua dan wali santri, terutama para orang tua dan wali santri dari pihak korban dan pelaku.
Sementara itu, berdasarkan cacatan Antara, kasus pembacokan santri di Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang terjadi Minggu (29/4/2018) itu merupakan kasus kedua dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini.
Kasus serupa juga terjadi pada awal Januari 2012, dengan korban atas nama Suprai, warga Dusun Rekkerek, Kecamatan Palengaan.
Supraie merupakan "colokan" (santri yang tidak tinggal di asrama pondok) di Pesantren Sumber Sari Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Sebagaimana korban BH, Saupraie juga berstatus sebagai pengurus di pondok itu pada bagian keamanan. (Antara)
Berita Terkait
-
Zidane dan Lubis, 2 Pelajar Bogor Dibacok saat Tunggu Angkot
-
Dituduh Hina Nabi Muhammad, Rendra Jalani Tes Kejiwaan
-
Polda Jatim Siapkan Pasal Khusus untuk Produsen Miras Oplosan
-
Banyak Miras Oplosan, Jawa Timur Akan Razia Tempat Hiburan Malam
-
10 Hari Razia, Polda Jatim Sita 50 Ribu Botol Miras Oplosan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan