Suara.com - Alfian Tanjung, tokoh Alumni 212—eks demonstran anti-Ahok pada masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017—menuding kasus intimidasi massa berkaus “2019 Ganti Presiden” terhadap relawan pro Joko Widodo akhir pekan lalu, cuma skenario alias berpura-pura.
Sejumlah orang yang mengikuti acara car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/4) akhir pekan lalu, mengadukan ke polisi karena merasa diintimidasi kelompok anti-Jokowi tersebut.
Namun, Alifan menuding, kelompok berkaus #2019GantiPresiden yang melakukan intimidasi itu sebenarnya grup pro-Jokowi.
“Mereka pemain tahun 2014 (Pilpres), orangnya sama. Mereka seolah-olah jadi kelompok yang mengintimidasi. Itu sinetron yang mereka buat sendiri. Mereka bikin sendiri, dan videonya disebar sendiri,” kata Alfian Tanjung di sela-sela persidangannya kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Alfian mengklaim, kelompok relawan Jokowi sengaja menyusup ke dalam kelompok gerakan ”2019 Ganti Presiden” untuk membuat skenario konflik.
Dia menilai, isu intimidasi tersebut sengaja dibuat untuk menggembosi gerakan kelompok anti-Jokowi.
“Awalnya kan dia sendiri yang bikin (kampanye politik di ruang publik), kayak PKI. Kalau mereka tak apa-apa, giliran orang lain tak boleh. Disebar gambar-gambar fitnah itu, kan katanya Ibu-ibu diintimidasi,” tudingnya.
Dia membantah, kelompok #2019GantiPresiden yang melakukan kegiatan kampanye dan intimidasi di Bundaran HI pada Minggu pagi lalu bagian dari kelompok alumni 212.
“Tidak ada, 212 dipimpin oleh ulama-ulama,” klaimnya.
Baca Juga: KPK Diminta Jerat Korporasi yang Terlibat Korupsi e-KTP
Menurutnya, skenario intimidasi pendukung Jokowi tersebut dibuat karena sang presiden panik menghadapi situasi ekonomi yang makin terpuruk. Ditambah lagi menjelang Pilpres 2019, Jokowi dinilainya kehilangan bandar untuk pembiayaan kampanye.
“Mereka sudah kelimpungan, cebongers itu kelabakan. Apalagi agaknya, bandarnya akan kabur. Sekarang kan pemerintah Cina sudah mengeluarkan perintah tidak mendukung Jokowi, makanya mulai cari bandar baru. Makanya dia mengemis ke IMF, rentenir internasional itu,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Buktikan PKI Bangkit, Pledoi Alfian Tanjung Setebal 30 Halaman
-
Hari Ini Alfian Tanjung Bacakan Pledoi di PN Jakarta Pusat
-
Intimidasi di CFD, Ruhut: Mereka Sadar Tak Mungkin Lawan Jokowi
-
Fadli Zon Ungkap Data Kondisi Buruh di Era Jokowi Memburuk
-
Spanduk Tolak Jokowi dan #2019GantiPresiden Terbentang di May Day
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi
-
Diburu KPK, Kasi Datun Kejari HSU Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejati Kalsel
-
Catatan KPK 2025: 439 Perkara, 69 Masih Penyelidikan
-
Detik-detik Kasi Datun Kejari HSU Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK
-
KPK Ungkap Capaian 2025: 11 OTT, 118 Tersangka, Aset Negara Pulih Rp 1,53 Triliun
-
Soal Pilkada Dipilih DPRD, Said Abdullah Wanti-wanti: Jangan Berdasar Selera Politik Sesaat!
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
-
Diskusi Buku Dibubarkan, Guru Besar UII Sebut Aparat Anti Sains dan Mengancam Demokrasi
-
Catatan Bencana Alam di Indonesia 2025: Dari Erupsi Gunung Hingga Banjir Sumatra