Suara.com - Jamaludin, jemaah salat Subuh di Musala Atamusa yang dicekik oleh Wahyudin, mengakui syok berat meski tak mengalami luka fisik yang tergolong serius. Korban dicekik pelaku saat sedang berzikir di dalam musala.
"Korban tidak luka. Hanya mungkin syok saja karena ada perbuatan begitu," kata Kapolsek Pancoran Mas Komisaris Roni Agus Wowor kepada Suara.com, Rabu (2/5/2018).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban sama sekali tak mengenal pelaku. Korban bukan merupakan tokoh masyarakat, melainkan warga biasa yang kerap salah berjemaah di musala tersebut.
Roni menuturkan, saat leher Jamaludin dicekik dari arah belakang, korban sempat menahan tangan pelaku agar bisa bernapas.
"Korban tidak luka karena dia menahan tangan pelaku supaya tidak terlalu mencekik," tuturnya.
Roni menambahkan, polisi tak menemukan senjata tajam saat menangkap Wahyudin. Aksi penganiayaan itu dilakukan pelaku dengan tangan kosong.
Terkait kasus ini, polisi telah membawa Wahyudin ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Sebab, diduga pria asal Bandung, Jawa Barat itu mengalami gangguan jiwa.
Aksi penganiayaan terhadap Jamaludin terjadi seusai korban melaksanakan salat Subuh berjemaah di Musala Atamusa, Jalan Raya Cipayung RT 1, RW 1, Cipayung Jaya, Cipayung, Kota Depok, Selasa (1/5/2018) pagi.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi setelah warga selesai melaksanakan salat berjemaah. Pelaku mencekik Jamal saat sedang berzikir di dalam musala.
Baca Juga: Dua Koruptor Proyek e-KTP Akhirnya Dieksekusi
Korban berhasil diselamatkan setelah warga berdatangan ke dalam musala. Setelah dibekuk, pelaku kemudian digelandang warga ke Polsek Pancoran Mas untuk menjalani pemeriksaan.
Berita Terkait
-
Cekik Jemaah Salat Subuh, Wahyudin Diduga Pelajari Ilmu Gaib
-
Ngamuk, Pencekik Jemaah Salat Suruh Polisi Sujud di Kakinya
-
Wahyudin Sabar Tunggu Korbannya Selesai Salat sebelum Dicekik
-
Pencekik Jemaah Salat Subuh Pernah Kabur dari Rumah Sakit Jiwa
-
Pencekik Jemaah Salat Subuh di Depok Alami Gangguan Jiwa
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan