Suara.com - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Wahid Husen memastikan tidak ada antisipasi khusus terhadap terpidana kasus korupsi proyek KTP elektronik, Setya Novanto.
Setnov resmi menghuni lapas Sukamiskin. Mantan ketua DPR itu tiba di lapas Sukamiskin pada Jumat (4/5/2018) sore. Dia didampingi pengacaranya, Firman Wijaya dan beberapa petugas KPK.
Wahid mengatakan, tidak merasa khawatir lantaran Novanto dan terpidana kasus korupsi pembangunan wisma atlet Muhammad Nazaruddin, sama-sama dikurung di Lapas Sukamiskin.
Saat menjadi saksi kasus korupsi e-KTP oleh terdakwa Irman dan Sugiarto, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu berkali-kali menyebut keterlibatan Setnov dalam kasus e-KTP.
Akhirnya, atas dasar pernyataan Nazaruddin tersebut, KPK mulai menelisik keterlibatan Setnov sampai pengadilan membuktikan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu benar-benar terlibat.
"Tidak ada antisipasi khusus. KPK tidak (meminta) ada penanganan khusus, untuk pengamanan itu teknis kami," kata Wahid di halaman Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/5/2018).
Wahid juga memastikan, tidak akan ada perlakuan khusus terhadap Novanto di balik jeruji besi.
"Tidak ada penanganan khusus, sama saja dengan napi lain tidak ada ruangan khusus juga," jelasnya.
Menurutnya, sejak masuk ke Lapas Sukamiskin, petugas lapas langsung memeriksa kelengkapan berkas Novanto. Setelahnya, petugas memeriksa kesehatan manatan ketua DPR itu.
Baca Juga: Xi Jinping: Cina Akan Menjadi Pemenang Dunia karena Marxisme
"Tadi sejak masuk kami periksa berkas, serah terima dengan KPK terus mengambil data dan selanjutnya memeriksa kesehatan. Setelah pemeriksaan kesehatan, dia (Setnov) ditempatkan di kamar blok utara," ucapnya.
Wahid mengakui sempat melakukan obrolan dengan Setnov setibanya di Lapas Sukamiskin. Menurut dia, tidak ada obrolan spesial antara dirinya dengan narapidana tersebut.
"Iya tadi ngobrol sebentar saja, suruh ikhlas menerima di lapas ini," tutupnya. [Aminuddin]
Berita Terkait
-
Tiba di Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Minta Didoakan agar Tabah
-
Setya Novanto: Biarlah Saya Sendiri yang Dizalimi
-
Dieksekusi KPK, Setya Novanto: Saya Pamit Pergi ke Pesantren ya
-
Mau Pindah Tahanan, Setya Novanto Sumringah Lambaikan Tangan
-
Pindah ke Sukamiskin, Setnov Masih Urus Berkas ke Jaksa Eksekusi
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan