Suara.com - Pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) seluas hampir 637 hektar di Temon, Kulon Progo memasuki tahap eksekusi. Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon Progo (PWPP-KP) yang masih menolak diminta untuk segera meninggalkan lahan yang dianggap sudah menjadi kewenagan pihak pemrakarasa Angkasa Pura I.
Langkah-langkah untuk persiapan eksekusi-pun mulai dipikirkan.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo menjelaskan sampai detik masih ada 32 rumah dengan 37 KK berada di zona Izin Penetapan Lokasi (IPL). Menurutnya total bidang sudah mulai menyempit terhitung dari 2600 bidang tanah keseluruhan yang dibebaskan, kini tinggal menyisakan 70 bidang.
“Ada 32 rumah, 37 KK sisanya dan ada 70 bidang dari 2600 bidang,” kata Hasto, Senin (7/5/2018).
Ia menjelaskan tahapan pengosongan lahan akan dimulai dengan menyakinkan pentingnya bandara kepada warga yang masih menolak. Bahkan pemerintah kabupaten Kulon Progo sudah menyiapkan hunian rumah sementara bagi warga yang masih kekeh.
Walaupun demikian, proses eksekusi lahan, menurut Hasto harus mengedepankan asas kemanusiaan, sebab warga yang tergusur juga merupakan warganya sendiri.
Ia sendiri berulang kali menjelaskan kepada warga, bahwa saat ini sudah masuk fase pindah rumah, terlebih dengan surat peringatan (SP 3) sudah dilayangkan Angkasa Pura kepada warga akhir bula lalu. Di satu sisi menurutnya kini sudah akan masuk hasil keputusan lelang pembangunan ladasan pacu.
"Ini sudah masuk fase pindah, entah kapan, lelang pembangunan bandara tahap bandara mulai landclearing, tahap kedua lelang akhir Mei sudah ada keputusannya, Juni sudah ada pembangunan landasan pacu,” ucap Hasto yang juga politisi PDIP itu.
Ia akan terus berusaha melakukan pendekatan persuasif kepada warga dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Baca Juga: Warga Penolak Bandara Kulon Progo akan Dapat Rumah Kontrakan
Hasto janji skema pengosongan lahan tidak menggunakan cara-cara kekerasan seperti yang terjadi pada eksekusi lahan akhir Desember 2017.
“Kalau belum punya rumah di luar, saya minta disewakan rumah untuk 3 bulan, sambil nanti persiapan yang lain,” kata Hasto.
Ia menjelaskan ada ada sekitar 20 rumah yang akan disediakan pemerintah kabupaten Kulon Progo dalam kurun waktu tertentu. Sementara 5 rumah lagi berada di tanah milik Pakualaman dengan status Magersari.
“Kami menyiapkan 20 rumah, lima yang gratis karena magersari itu bisa dimiliki seumur hidup. Bisa saya berikan gratis sama tanahnya” ujar Hasto.
Menanggapi hal itu, Sofyan salah satu warga Panguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon progo (PWPP-KP) merasa tidak mendapatkan informasi akan hal itu, warga menurutnya lebih memilih cuek dengan penyediaan rumah. Mereka lebih memilih rumah dan lahan mereka yang masih berada di lokasi tapak pembangunan.
“Itu urusan mereka, warga tetap tak mau pindah, mereka (Angkasa pura-red) tahu sendiri kok,” kata Ustadz Sofyan saat dihubungi via telepon.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Komisi III Kritik Usulan Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa DPR: Absennya Pemaknaan Negara Hukum
-
Kritik Keras Perkap 10/2025, Mahfud MD Sebut Tidak Ada Dasar Hukum dan Konstitusionalnya
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!