Suara.com - Ribuan umat Buddha di Denpasar, Bali dengan antusias mengikuti tradisi Pindapatta yakni mempersembahkan makanan kepada Bhikkhu di sepanjang jalan Gunung Agung, Denpasar, menuju Vihara Buddha Sakyamuni (VBSM), Kamis (10/5/2018).
Acara sedekah ini dimulai dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 08.30 WITA, sepanjang jalan tersebut umat Buddha terus berjejer di jalanan menuju Vihara tersebut.
Pindapatta dilaksanakan oleh para Bhikkhu/Bhikkhuni dengan cara berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambil membawa patta untuk menerima atau memperoleh makanan dari umat guna menunjang kehidupannya.
Tradisi ini diikuti empat Bhikkhu yakni Bhikkhu Citagutto Mahathera, Bhikkhu Jayadhammo Thera, Bhikkhu Indadharo, Bhikkhu Gunajayo, dan seorang samanera.
Umat Buddha memberikan makanan siap konsumsi, mereka juga mendanakan makanan kering, minuman, obat-obatan untuk kebutuhan Bhikkhu.
Ketua Dayaka Sabha Vihara Buddha Sakyamuni, Oscar NW mengatakan, tradisi pindapatta untuk menyambut perayaan hari raya Waisak 2562 yang jatuh pada 29 Mei 2018 mendatang.
Dia menjelaskan, dimana para Bikkhu ini menerima sedekah dari umat, sebelumnya tradisi ini dilakukan setiap hari, namun di Indonesia tidak memungkinkan jadi hanya saat menjelang perayaan Waisak saja.
“Bikkhu kita tidak boleh memasak jadi menerima dana makan. Kalau di negara Buddhis seperti di Thailand hal ini tiap hari dilakukan, kalau di Indonesia itu tidak memungkinkan. Tapi hal ini untuk memperkenalkan kepada umat memberikan dana makan kepada bikkhusanha,” jelasnya.
Oscar menambahkan, dana makanan, minuman dan lainnya yang terkumpul, selain untuk kebutuhan Bhikkhu, juga kemudian disumbangkan ke tempat yang membutuhkan seperti panti asuhan atau warga kurang mampu.
Baca Juga: Dianggap Buddha Hidup, Presiden Tiongkok Kini Dipuja sebagai Dewa
Menurutnya, dengan adanya perayaan ini memberikan kesempatan untuk umat bersedekah.
"Selain menunjukkan bakti kepada Bhikkhu Sangha, juga berlatih untuk melepas, berdana sesuai kemampuan," ujarnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa Pindapatta merupakan tradisi Buddhis yang telah dilaksanakan sejak zaman kehidupan Buddha Gotama (bahkan sejak zaman para Buddha terdahulu) hingga saat ini, terus berlanjut hingga zaman Buddha-Buddha yang akan datang.
Dia mengatakan, pemberian dana makanan kepada para Bhikkhu ini tidak sama dengan pemberian sedekah atau berdana kepada seorang pengemis, peminta-minta dan sebagainya.
“Dalam Pindapatta ini seorang Bhikkhu tidak boleh mengucapkan kata-kata meminta, tetapi umatlah yang secara sadar dan ikhlas, serta semangat bakti memberikan, mendanakan makanan demi membantu kelangsungan kehidupan suci para anggota Sangha dan membantu kelangsungan serta melestarikan Buddha Dharmma itu sendiri,” jelasnya.
Pihaknya menyatakan, bahwa antusias umat untuk berdarma sangat tinggi.
"Untuk berdarma ini respon umat membludak. Bukan hanya dari kalangan Buddhis saja tapi ada umat yang lain menyerahkan dana Bikkhu. Ini perbuatan baik," pungkasnya. [Luh Wayanti]
Berita Terkait
-
Bagaimana Komunitas Umat Buddha Bergerak dalam Aksi Iklim di Indonesia?
-
Jalan Kaki 2.800 KM, Hasil Pindapata Bhikkhu Thudong Dibagikan ke Yayasan hingga Tempat Ibadah
-
Gasblock Karangejo Catatkan Kenaikan Pengunjung Hingga 1.000 Persen di Momen Libur Waisak
-
Usai Jalan Kaki 2.800 Km dari Thailand ke Borobudur, 38 Bhikkhu Thudong Singgah Lagi ke Jakarta
-
Perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur: Wujudkan Perdamaian Dunia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari