Suara.com - Tim inafis Polrestabes Surabaya diterjunkan untuk menyelidiki kasus keracunan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakis VIII/ 375, Jalan Bintang Diponggo, Surabaya, Jawa Timur.
Sejumlah guru dimintai keterangan untuk mengungkap dugaan sembilan siswa yang keracunan diakibatkan minuman es kepal milo yang dibelinya di kantin sekolah.
"Petugas masih melakukan penyelidikan kepada sejumlah guru juga penjual es," jelas AKP Haryoko, Kanit Reskrim Polsek Sawahan, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018).
Sebelumnya, Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakis VIII, kelas III diduga keracunan es kepal milo. Ada 9 siwa yang saat ini tengah dilarikan ke Puskesmas Pakis, Surabaya untuk menjalani perawatan.
Informasi yang didapat Suara.com, sembilan siswa tersebut diduga keracunan setelah memeinum es kepal milo yang dibelinya di kantin sekolah Jalan Bintang Diponggo, Surabaya.
Dian, salah satu murid mengatakan, ia membeli es dengan serutan es batu berwadah plastik dikasih susu cair kemudian diberi toping snack. "Saya beli es kepal milo di kantin dengan harga RP 3000. Pas dimakan beberapa saat langsung muntah," ujarnya.
Lantaran kondisi para siswa semakin parah, kini mereka tengah dirawat di RS Brawijaya. (Achmad Ali)
Berita Terkait
-
Akademisi Kritik Program Makan Bergizi Gratis: Niat Baik, Eksekusi Bikin Masalah?
-
Rantai Pasok Makanan Sekolah: Celah Besar Program MBG
-
Cegah Keracunan, Bagaimana Prosedur Rapid Test MBG di SPPG Polri?
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Gercep! Buntut Keracunan Massal, Presiden Prabowo 'Ketok Palu' Aturan Baru MBG Sebelum 5 Oktober
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express