Suara.com - Kepolisian akan merapatkan gabungan dengan Tentara Nasional Indonesia untuk mengamankan negara pasca terjadinya beberapa peristiwa bom bunuh di Surabaya. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko yang ditemui di Menara 165, Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).
Sebelumnya, Moeldoko telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengaktifkan kembali Komando Gabungan Grup Khusus Anti Teror yang berisikan pasukan-pasukan elite di Indonesia seperti Kopassus, Denjaka, dan Denbravo.
Akan tetapi, dikarenakan situasi keamanan di Indonesia yang sedang tidak kondusif, maka Kepolisian akan berkolaborasi dengan TNI.
"Presiden telah memerintahkan Kepolisian dan TNI kolaborasi dan Kapolri menyatakan itu di Surabaya," kata Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan bagian TNI mana yang akan turut membantu kinerja Kepolisian dilihat dari kebutuhan yang diperlukan.
"Ada tergantung dari kebutuhan. Bisa nanti pengerahan badan intelejen strategis untuk membantu intelejen dari Kepolisian bahkan secara represif bisa menggunakan satuan-satuan kultor yang telah disiapkan. Tapi tergantung kepentingan di lapangan seperti yang diinginkan teman-teman kepolisian," jelasnya.
Moeldoko pun menambahkan bahwa dalam gerakan gabungan tersebut Kepolisian tetap pada garda terdepan dan TNI akan membantu untuk menangani semua peristiwa yang berhubungan dengan terorisme.
"Justru yang tetap yang di depan adalah kepolisian, TNI memberi perkuatan. Dikolaborasikan dalam menangani sebuah persoalan yang sama. Intinya di situ, jangan dibalik," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025