Suara.com -
Aparat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk komplotan pencurian spesialis rumah kosong di sejumlah kawasan di Jakarta.
Dua dari dari tujuh pelaku yang merupakan jaringan asal Sumatera Selatan, Palembang itu terpaksa ditembak mati karena dianggap melawan petugas saat ditangkap. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan, para pelaku tersebut memantau rumah yang akan dijadikan sasaran pencurian
"Sebelum beraksi pelaku menyebar. Memilih sasaran target. Dengan keliling ke perumahan," kata Argo di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (18/6/2018).
Komplotan pencuri ini juga membekali diri dengan senjata api rakitan jenis revolver dan senjata tajam. Bahkan, para pelaku diduga kerap nekat melukai korbannya bila melakukan perlawanan.
"Komplotan ini disinyalir tidak ragu untuk menghabisi nyawa korban dengan menggunakan senjata api apabila korban memergoki aksinya," kata dia.
Dari hasil penyelidikan, komplotan ini sudah melakukan sebanyak 30 kali pencurian di rumah-rumah warga. Namun, polisi bari menerima lima laporan warga yang kediamannya telah digasak para pelaku.
Tujuh orang pelaku yang ditangkap ini berinisial RS, RD alias Edo, ST alias WITO, SM, RS alias Rian, AS alias Adit dam EG alias Eka. Polisi terpaksa menembak mati RS yang peran sebagai kapten dan RD yang bertugas sebagai pemasok senjata.
"Keduanya meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit," kata Argo.
Sedangkan lima tersangka yang ditangkap hidup-hidup dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian Pemberatan. Mereka terancam dengan hukuman pidana maksimal tujuh tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang