Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghimbau masyarakat tidak mengambil kesimpulan seluruh perguruan tinggi terdapat aktivitas teroris di dalamnya. Lukman berharap bahwa peristiwa penangkapan terduga teroris di dalam kampus Universitas Riau tidak terjadi di kampus-kampus lain.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri rapat kerja bersama komisi VIII di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
"Apa yang terjadi di UNRI itu sifatnya kasuistik semata bukan sesuatu yang bisa kita pukul rata bahwa perguruan tinggi kita seperti itu. Saya amat berharap itu hanya kasus yang benar-benar terjadi di Riau saja," ujarnnya.
Oleh karena itu, ia telah menginstruksikan seluruh perguruan tinggi keagamaan negeri untuk tetap menjaga kebebasan berakademik.
"Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh perguruan tinggi keagamaan negeri di bawah naungan Kementerian Agama untuk betul-betul pertama menjaga dan memelihara kebebasan akademik dengan sebaik-baiknya," katanya.
Selain menjaga, Lukman pun memerintahkan kepada seluruh civitas akademik untuk tidak menyalahgunakan kebebasan tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan terorisme.
"Jadinya kebebasan akademik tidak boleh disalahgunakan untuk melakukan yang justru bertolak belakang dengan misi perguruan tinggi yang harus mengemban tri dharma," ucap Lukman.
Berita Terkait
-
Mahasiswa Rakit Bom, Fadli Zon Yakin Kampus Tak Lahirkan Teroris
-
Polri Ingatkan Masyarakat Tak Pandang Kampus Jadi Tempat Radikal
-
Ketua Komisi I DPR Nilai Densus 88 Bisa Masuk Kampus saat Darurat
-
Polri Telisik Aliran Dana Perakitan Bom untuk Ledakkan Gedung DPR
-
Korupsi Haji 2010, Suryadharma Ali Ajukan PK ke PN Jakarta Pusat
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi