Suara.com - Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan penangkapan Tiga orang di Kampus Universitas Riau (Unri) merupakan pengembangan kasus lama. Syafruddin menjelaskan jika penangkapan tersebut adalah pengembangan kasus yang terjadi di Polda Riau.
Syafruddin menghimbau agar tidak menggeneralisir jaringan terorisme masuk kampus. Dia berharap publik tidak menghakimi kampus-kampus sebagai tempat teroris.
"Mungkin ini terlalu mengeneralisasi kampus. Karena ini yang berbuat adalah oknum. Saya kurang sepaham," kata Syafruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Syafruddin juga menghimbau kepada kampus untuk mewaspadai gerakan-gerakan seperti yang terjadi di Kampus Unri. Dirinya mengatakan hal tersebut dapat mencoreng istitusi pendidikan, salah satunya Perguruan Tinggi.
"Walaupun oknum hanya dilakukan satu atau dua orang tapi bisa mencemari nama baik kampus itu sendiri," jelasnya.
Syafruddin mengatakan pengamanan di kampus-kampus akan rutin digelar. Dirinya menambahkan jika pengamanan tidak hanya dibebankan kepada apaeat keamanan. Namun semua masyarakat turut ikut serta dalam melawan segala bentuk tindak teror.
"Tapi kita semua masyarakat kemudian teman-teman kampus mewaspadai segala bentuk tindak teror. Supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," tandas Syafruddin.
Sebelumnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterror Polri menyita empat bom siap ledak dan sejumlah senjata rakitan saat melakukan penggeledahan di Kampus Unri, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Sabtu (2/6/2018). Densus menetapkan tiga tersangka dalam penggeleledahan tersebut, diantaranya MNZ (33), RB (34), dan OS (32).
Berita Terkait
-
Menteri Agama Minta Kampus Bentengi Diri dari Radikalisme
-
Teroris di Kampus Riau, Menag Minta Tetap Jaga Kebebasan Akademik
-
Mahasiswa Rakit Bom, Fadli Zon Yakin Kampus Tak Lahirkan Teroris
-
Polri Ingatkan Masyarakat Tak Pandang Kampus Jadi Tempat Radikal
-
Ketua Komisi I DPR Nilai Densus 88 Bisa Masuk Kampus saat Darurat
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung
-
Empat Gubernur Riau Terjerat Korupsi, KPK: Kami Sudah Lakukan Pencegahan Intensif
-
Usai Jerat Bupati, KPK Tetapkan 3 Tersangka Baru dalam Kasus Koltim
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Balas Dendam, Santri Korban Bullying Ngamuk Bakar Ponpes di Aceh Besar, Begini Kronologinya!
-
Sidang Perdana PK, Tim Hukum Eks Dirut Asabri Adam Damiri Ungkap 8 Bukti Baru
-
Teror Telepon Misterius ke Hakim Tipikor Medan Sebelum Kamar Pribadinya Ludes Kebakaran
-
Suara Eks Dirut ASDP Bergetar di Sidang Korupsi, Pleidoi Personal Soal Keluarga
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Sakit Hati Terus Dibully, Santri Nekat Bakar Pesantren: Biar Barang Mereka Habis Terbakar!