Suara.com - Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, mengaku risau dengan banyaknya masjid milik perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang mengundang penceramah pendukung gagasan khilafah.
Kerisauan itu diungkapkan Komaruddin setelah berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta puluhan praktisi bidang sosial, budaya, agama, serta akademisi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/6/2018).
"Kita juga peduli terhadap ceramah keagamaan yang masuk di berbagai tempat di BUMN. Itu ironis. Itu masjid BUMN tapi ceramahnya pro khilafah," ujar Komaruddin kepada wartawan.
Menurut Komaruddin, perlu ada penjelasan ke masyarakat terkait terkait bahaya sistem khilafah. Kalau sistem tersebut diterapkan di tanah air, ia khawatir Negara Kesatuan Republik Indonesia akan bubar.
"Oleh karena itu persoalan khilafah bukan semata persoalan keagamaan saja, tapi ini ekstensi dari bangsa ini. Dan mengapa HTI Khilafah di berbagai negara ditolak, termasuk di Timur Tengah? Sama saja itu mengambil alih negara," kata dia.
"Kalau khilafah mengambil pemerintahan, maka itu akan banyak pihak yang keberatan. Bukan hanya militer, polisi, tapi juga masyarakat, umat beragama, karena mereka ikut andil memperjuangkan Republik, masak diambil," Komaruddin menambahkan.
Komaruddin berharap ke depannya seluruh lembaga atau pihak yang ingin mendatangkan penceramah untuk lebih selektif atau meminta rekomendasi dari pimpinan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Ini dikoordinasikan agar masyarakat ikut partisipasi. Jadi jangan langsung di tangan pemerintah, tapi masyarakat dilibatkan," tutup Komaruddin.
Berita Terkait
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!