Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, akhirnya bakal bersamuh pada akhir bulan ini, Juni 2018.
Pertemuan bersejarah antara dua negara yang berseteru itu, digelar di Singapura. Dalam pertemuan, mereka akan dilindungi oleh orang-orang dari salah satu suku prajurit paling ganas di dunia: Gurkha Nepal.
Kim dan Trump, seperti diberitakan Reuters, Selasa (5/6/2018), akan membawa pasukan pengawalnya masing-masing.
Namun, Singapura selaku tuan rumah akan menerjunkan polisi elite sekaligus Gurkha Contingent untuk mengamankan tempat pertemuan, jalan, maupun hotel.
Personel Gurkha yang jarang menampakkan diri secara terang-terangan di kawasan publik Singapura, dalam beberapa pekan terakhir justru terlihat hilir mudik terutama di Hotel Shangri-La.
Personel Gurkha, yang direkrut oleh polisi Singapura dari perbukitan Nepal, tampak berkeliaran memakai pelindung tubuh, senapan serbu tempur FN SCAR buatan Belgia, dan pistol di kakinya. Tak ketinggalan, mereka juga dilengkapi khukri—pisau melengkung khas suku mereka.
Sejumlah ahli keamanan mengatakan, gerak-gerik Gurkha tersebut sebenarnya bagian dari persiapan pertemuan Trump dan Kim.
"Mereka adalah salah satu yang terbaik yang dapat ditawarkan Singapura, dan saya yakin mereka akan terlibat (di puncak pertemuan Kim dan Trump)," kata Tim Huxley, seorang ahli di angkatan bersenjata Singapura di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS).
"Mereka tetap merupakan kekuatan substansial di garis depan. Dalam peristiwa bersejarah Trump dan Kim ini, butuh operasi khusus dalam pengamanan. Gurkha cocok menanganinya,” tambahnya.
Baca Juga: Sidang Putusan Cerai Opick - Istri Pertama Digelar Usai Lebaran
Seorang juru bicara polisi Singapura menolak berkomentar mengenai penempatan Gurkha atau jumlah mereka menjelang dan selama pertemuan tersebut.
Namun, IISS mencatat, terdapat 1.800 anggota suku Gurkha dari enam perusahaan paramiliter yang melayani permintaan kepolisian Singapura.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan