Suara.com - Menjadi petugas penjaga palang perlintasan kereta api bukanlah profesi yang mudah. Resiko besar seperti kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi jika sang petugas lalai dalam pekerjaannya.
Inilah yang dirasakan Sawaludin (45), seorang petugas penjaga palang perlintasan yang sehari-hari bekerja di perlintasan kereta api antara Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat. Lima tahun menjalani profesi tersebut, Sawaludin memiliki banyak cerita mengenai profesinya. Selama 5 tahun itu juga, dia tidak berlebaran.
Bapak dua anak yang sebelumnya bekerja di bagian perawatan rel kereta api tersebut acapkali terlibat cek-cok dengan pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalur kereta api. Banyak sekali pengendara yang menerobos palang perlintasan meski kereta akan melintas.
Padahal saat Lebaran, banyak masyarakat yang melintas di perlintasan rel kereta untuk untuk pergi silahturahmi ke sanak saudara.
"Banyak pengendara yang tidak sabar Mas, ini beresiko. Kereta yang melintas itu selang waktunya hanya 3 menit. Kalau terjadi kecelakaan, saya juga yang harus tanggung jawab," kata Sawaludin di Pos Penjagaan Palang Perlintasan Kereta Api, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (14/6/2018).
Sawaludin menjelaskan jika intensitas kereta yang melintas terbilang cepat. Terkadang hanya selang waktu 2 menit kereta kembali melintas.
"Pernah kereta melintas sebanyak 8 kali sementara palang tidak terbuka. Pengendara juga tidak mau mengerti terkadang. Pernah terjadi gangguan di malam hari. Saya tidak berani buka palang perlintasan. Palang tertutup hampir 30 menit. Ada pengendara yang menghampiri ke pos sambil berkata kasar," ujar Sawaludin.
Pekerjaan beresiko besar tersebut mau tidak mau harus dijalani Sawaludin. Sebagai petugas penjaga palang perlintasan, terkadang dirinya harus bersikap tegas kepada pengendara guna menghindari kecelakaan lalu lintas.
"Takutnya terjadi kemacetan di pelintasan kereta, tiba-tiba ada kereta yang melintas. Jika terjadi kecelakaan, saya yang tanggung jawab. Resiko saya yang menanggung. Pihak PT. KAI tidak mau tau," jelasnya.
Baca Juga: Angkat Topi, Buat Petugas Palang Kereta Api Lebaran
Sawaludin menambahkan banyak sekali pengendara yang menerobos di perlintasan yang ia jaga. Pernah terjadi kecelakaan di perlintasan tempatnya bertugas tidak ada korban jiwa.
"Dua minggu yang lalu, ada yang menerobos perlintasan dan akhirnya keserempet kereta. Namun tidak sampai meninggal. Hanya kakinya saja yang luka-luka. Itu sekitar pukul 22.00 WIB," tandas Sawaludin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group