Suara.com - Sylvana Apituley, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP), mengklaim pemerintah telah bekerja keras menyelesaikan persoalan-persoalan yang masih terjadi di tanah Papua. Salah satunya yaitu persoalan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Pernyataan Sylvana menyusul terbitnya laporan investigasi lembaga Amnesty International Indonesia, yang mencatat bahwa sejak tahun 2010 hingga 2018, telah terjadi pembunuhan terhadap 95 warga sipil oleh aparat keamanan, Polri dan TNI.
Sylvana mengatakan, pihaknya sudah mengetahui sebagian dari kasus yang dilaporkan Amnesty International dan tengah dalam proses penyelesaian.
"Laporan-laporan seperti ini sebagian juga dicatat lembaga-lembaga HAM. Jadi masalahnya apa, sebenarnya kita sudah tahu," kata Sylvana di Jakarta, Senin (2/7/2018).
Ia menekankan, pemerintahan Presiden Joko Widodo kini sedang fokus untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di Papua.
Bahkan, masyarakat Papua saat ini menjadi salahsatu subjek rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah.
"Karena selama ini mereka memang terabaikan selama 40 tahun lebih yang lalu," ujar Sylvana.
Tak hanya itu, penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu, juga menjadi dasar pemerintah menghadirkan rasa keadilan dan kedamaian di tanah Papua. Termasuk di antaranya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM.
"Tapi semua orang tahu, pelanggaran kasus HAM, apalagi yang di masa lalu itu memakan waktu dan proses yang cukup panjang," kata Sylvana.
Baca Juga: Ditanya Penyidik soal Hilda Vitria, Kriss Hatta: Dia Sudah Mantan
Namun demikian, lanjutnya, pemerintah tidak pernah tinggal diam. Upaya-upaya pengungkapan kejahatan HAM, telah dilakukan.
"Jadi yang paling penting kita mencatat bahwa pemerintah ini telah bekerja keras melaksanakan tugasnya," ujar Sylvana.
Ia menjelaskan, pemerintah saat ini sangat terbuka dan proaktif mencari jalan-jalan baru untuk menyelesaikan persoalan di Papua.
"Pemerintah ini sangat terbuka, sangat responsif untuk mencari jalan-jalan baru, proaktif mencari terobosan-terobosan, apa yang kira-kira bisa dilakukan supaya pelanggaran HAM yang selama ini, terutama kasus-kasus yang sudah disepakati oleh tim yang dibentuk, oleh pemerintah, itu bagaimana caranya harus diselesaikan, baik dengan proses hukum maupun tidak," kata Sylvana.
Berita Terkait
-
Amnesty Internasional Ungkap Hasil Investigasi Korban Sipil Papua
-
AI: 8 Tahun Terakhir, Polri dan TNI Bunuh 95 Warga Sipil Papua
-
Banyak Intervensi, Golkar Konsisten Dukung Jokowi di Pilpres 2019
-
PM Mahathir Kasih Tips ke Jokowi Tangani Politikus Rusuh
-
PM Mahathir Sempat Takut Ajak Jokowi Test Drive di Malaysia
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Bukan Dilarang Total, Kakorlantas Tegaskan Sirene dan Strobo Polisi Tetap Meraung untuk Tugas Ini
-
Akhir Tragis Nasir di Yalimo: Hilang Saat Kerusuhan, Ditemukan Tewas Mengenaskan Penuh Anak Panah
-
Tak Setuju Gaji Anggota DPR Dipotong Gegara Bolos Rapat, Adian PDIP: Nanti Kita Terjebak Absensi
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan