Suara.com - Data survei opini publik pada hari H lewat exit poll di 6 provinsi menunjukkan adanya konsistensi antara hasil survei opini publik dengan hasil Quick Count.
Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani menyampaikan pihak yang unggul dan komposisi perolehan suara masing-masing kandidat melalui exit poll kurang lebih sarna dengan siapa yang unggul dan komposisi perolehan suara masing-masing kandidat yang terlihat dalam Quick Count.
Menurut Deni, temuan ini perlu ditekankan untuk menjawab keraguan sejumlah pihak terhadap manfaat survei opini publik mengingat adanya selisih besar antara hasil survei yang dilakukan Mei lalu dengan hasil Quick Count di sejumlah pilkada, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara.
“Temuan di exit poli SMRC ini menunjukkan perolehan suaran masing-masing kandidat tidak berbeda secara signifikan dengan perolehan suara Quick Count,” ungkapnya saat menyajikan hasil penelitian SMRC tentang exit poll pemilihan gubernur di 6 provinsi di Kantor Saiful Mujani, Jalan Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2018).
Adapun ke enam provinsi tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.
Kalaupun ada perbedaan kecil, itu bisa terjadi karena alasan teknis, seperti di exit poll tetap ada responsnden yang tidak mau menjawab, sementara di Quick Count tidak ada kategori 'tidak menjawab’. Hasil exit poll mendekati hasil Quick Count. Di Pilkada Jawa Barat, misalnya, data exit poll menunjukkan pasangan Ridwan-UU memperoleh dukungan suara 32 persen.
Sementara pasangan Hasanuddin-Anton 9,1 persen; Sudrajat-Syaikhu 25,1 persen; Deddy-Dedi 21 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 12,3 persen. Hal serupa terlihat di Pilkada Jawa Tengah. Pasangan Ganjar-Taj Yasin memperoleh dukungan suara 59,2 persen dan Sudirman-Ida 30 persen. Tidak tahu/tidak jawab 10,8 persen.
Menurut Denny, kalaulah ada perubahan antara hasil survei Mei lalu dengan hasil Quick Count, itu bukan terjadi karena kesalahan penelitian melainkan karena adanya perubahan sikap para pemilih. Adapun soal perubahan sikap pemilih pada calon yang ditunjukkan dari hasil exit poll, Deni punya penilaian tersendiri.
"Perubahan itu bisa terjadi karena kampanye dan sosialisasi calon yang satu lebilh kuat dari yang lain," kata Deni.
Baca Juga: Massa Bersenjata Tajam Ribut saat Rekapitulasi Pilkada Makassar
Data exit poll juga menunjukkan ada hubungan kuat antara pilihan pada partai pengusung atau pendukung dengan pilihan pada calon gubernur terkait. Tapi hubungan tersebut jauh dari sempurna.
Kasus Jawa Barat, misalnya, jumlah pendukung partai-partai yang mendukung Ridwan-UU jauh lebih sedikit dibanding partai-partai pendukung/pengusung Sudrajat-Syaikhu dan Deddy-Dedi. Tapi Ridwan- UU mendapat suara lebih besar. Demikian juga untuk kasus Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Potret peta dukungan calon presiden juga terlihat dalam data exit poll di 6 provinsi. Jokowi masih mendapat dukungan suara lebih besar bila pemilihan presiden diadakan pada hari H pilkada, kecuali di Jawa Barat.
Di Jawa Barat terjadi perubahan signifikan pilihan presiden dibandingkan dengan survei beberapa DiJawa Barat te minggu dan bulan sebelum hari H Pilkada. Pada hari H Pilkada, Jokowi memperoleh dukungan suara 40,3 persen dan Prabowo Subianto 51, persen.
Adapun pada survei terakhir Jokowi memperoleh dukungan 48.3 persen, Prabowo 37.8 persen, dan yang belum tahu 14 persen.
Menurut Deni sentimen terhadap Prabowo di Jawa Barat telah mengangkat kenaikan suara Sudrajat- Syaikhu secara sangat signifikan hingga melewati suara pasangan Deddy-Dedi dan mendekati suara Ridwan-UU
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Semua Kalangan Bisa Akses Sekolah Garuda, Termasuk Masyarakat Miskin
-
Aktivis Kecam Pemerintah: Pajak Rakyat Dinaikkan, Cukai Rokok Dibiarkan Stagnan
-
Usman Tewas Membusuk Terikat Tali di Kamar, Temannya Panik saat Main ke Rumah
-
Status Tersangka Nadiem Makarim Digugat! Kejagung: Urusan Kerugian Negara Bukan di Sini
-
7 Poin Isi Pidato Prabowo Subianto di KTT PBB: Seruan Tegas Perdamaian Palestina-Israel
-
Tragis! Terpental usai Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor Tewas Terlindas Truk di Flyover Pesing Jakbar
-
Dari Bank Sampah Hingga Truk Listrik, Pemprov DKI Genjot Pengelolaan Sampah di Jakarta
-
Belum Tetapkan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Bantah Ada Intervensi dari Penegak Hukum Lain
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
-
Ridwan Kamil Tolak Pintu Damai! Akui Rumah Tangga Rusak Gara-gara Lisa Mariana