Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) gagal meraih kemenangan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) di sejumlah daerah, seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kalah atau menang merupakan hal yang biasa.
Hasto menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan menguatkan konsolidasi terkait hasil yang diperoleh calon yang diusung partainya di 151 kota dan kabupaten pada Pilkada Serentak 2018, 27 Juni lalu, dimana PDIP menang di 91 daerah.
Baca Juga: Samai Rekor Schumacher, Hamilton Malah Puji Kimi
"91 daerah ini harus segera melakukan langkah konsolidasi, sehingga nanti akan berdampak positif pada Pileg dan Pilpres. Karena kami percaya Pilkada Serentak akan linier dengan Pileg dan Pilpres, apabila yang menang (pada Pilkada Serentak) adalah kader partai," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Hasto menambahkan jika Pilkada Serentak 2018 merupakan tahap awal. Dirinya menegaskan siapapun yang menjadi pemenang dalam Pilkada harus mementingkan urusan rakyat bagi bangsa dan negara.
"Kepemimpinan kepala daerah akan diukur, apakah janji kampanyenya benar-benar dijalankan atau tidak," tuturnya.
Perihal hasil hitung cepat atau quick count, dimana calon yang diusung PDIP kalah di sejumlah daerah, Hasto mengaku PDIP tidak kecewa.
Baca Juga: Dua Ganda Putra Tumbang, Indonesia Bertumpu Pada The Minions
Sebab, kata Hasto, PDIP juga telah berhasil merebut kembali daerah-daerah yang sebelumnya dipimpin kader dari partai lain.
"Yang kami catat dari Pilkada (Serentak 2018) ini, daerah-daerah yang semula terlepas dari PDIP itu, kembali ke pangkuan PDIP dan dipimpin oleh kader-kader PDI Perjuangan," tandas Hasto.
Tag
Berita Terkait
-
Permintaan Maaf Wahyudin Moridu Disorot: Ngerampok sama Selingkuhan, Giliran Salah Gandeng Istri
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Viral Ngaku Mau Rampok Uang Negara, Ini Sosok Wahyudin Moridu Kader PDIP
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang