Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta semua pihak tidak bersikap berlebihan perihal perombakan jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jakarta. Salah satunya pencopotan 5 wali kota secara mendadak.
Sandiaga klaim pihaknya melakukan perombakan secara terbuka dan transparan.
"Jadi saya rasa kita tidak perlu ditanggapi dengan berlebihan dan ini akan berlangsung. Jadi kita akan buat lebih tertata, terbuka, transparan. Jadi ini periodesasinya kita akan lakukan, jadi proses ini akan terus terbangun baik di jajaran pemprov DKI maupun si BUMD," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
Kata Sandiaga, prosesnya sudah dilakukan sejak lama. Kemudian diputuskan pada akhir Juni 2018 oleh Panitia Seleksi yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah.
"Kita melakukan semuanya berdasarkan transparansi keterbukaan dan ketentuan. Ini sudah lama kan prosesnya, proses assesment sudah dilakukan, sudah disampaikan bahwa jabatan itu amanah bahwa semuanya akan dilakukan proses review dan panselnya sudah ditunjuk dan sudah bekerja sekitar Juni akhir dipimpin oleh pak Sekda," kata dia.
"Dan data itu kami lengkapi, dan setelah berjalan proses assesmentnya diambil keputusan, bahwa akan ada penyegaran dan itu biasa," sambungnya.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menyebut para pejabat yang akan diganti, sudah dikumpulkan saat acara Pemprov di Puncak beberapa bulan yang lalu di Puncak. Dalam acara tersebut kata Sandiaga, para pejabat sudah diumumkan akan ada perombakan.
"Di situ seharusnya mereka sudah siap, prosesnya tiga bulan, semenjak asesment pertama hingga sekarang. Kalau saya sih melihat jabatan itu kan ibadah, amanah, ada yang sudah mungkin memasuki kesiapan purna tugas mengucapkan terima kasih, mungkin ada yang masih punya harapan ke depan untuk memperbaiki kinerja," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan perombakan pejabat di lima wali kota administratif dan Bupati Kepulauan Seribu. Tak hanya itu Anies juga mengganti beberapa kepala dinas.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Kenaikan NJOP Tak Bebani Warga Kelas Menengah Bawah
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri