Suara.com - Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku tak tahu ada operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (21/7/2018) dini hari.
Ia baru tahu ada operasi lembaga antirasuah itu pada keesokan harinya. Jero Wacik merupakan narapidana kasus korupsi yang juga dipenjara di Lapas Sukamiskin.
"Besoknya saya baru dengar," kata Jero Wacik menjelang sidang Peninjauan Kembali (PK) atas perkara yang membelitnya di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Menurut dia, pasca-OTT itu, situasi dan aktivitas di Lapas Sukamiskin berjalan seperti biasa. Meski dalam OTT itu, Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein ikut ditangkap KPK.
"Normal saja," ucap Jero Wacik.
Mantan Menteri ESDM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan, ruangan tempat ia ditahan terletak jauh dari ruangan dua napi korupsi Fuad Amin dan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Saat OTT, ruangan Fuad dan Wawan disegel KPK karena yang bersangkutan tak berada di tempat.
"Ya kan ada 500 kamar, blok dipisah," kata Jero Wacik.
Ia pun mengaku kerap bertemu dengan narapidana kasus korupsi Fahmi Darmawansyah (FD) yang ikut diamankan KPK saat OTT.
"Kalau olahraga sering ketemu," tandas Jero Wacik.
Baca Juga: Hari Anak Nasional, Ini Kiat Najelaa Shihab Didik Anak
Sebagaimana diketahui, suap terhadap pejabat Lapas Sukamiskin itu diduga terkait biaya narapidana korupsi untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas mewah di dalam sel penjara. Termasuk akses mudah keluar masuk tahanan.
Berdasarkan keterangan KPK, di Lapas Sukamiskin tersebut ditemukan sejumlah ruangan penjara napi korupsi dengan fasilitas mewah. Seperti ruangan ber-AC, kulkas, televisi, dan berbagai perabot wah lainnya.
Sebelumnya KPK mengidentifikasi, Kalapas Sukamiskin, Wahid Husein meminta dua unit mobil mewah. Masing-masing satu unit Mitsubishi Triton Exceed warna hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport Dakkar warna hitam. Dia pun sempat menawarkan kepada narapidana korupsi agar membeli mobil itu di dealer mobil kenalannya.
Selain dua mobil, Kalapas Sukamiskin itu juga menerima uang total Rp 279.920.000 dan USD1.410. KPK pun telah menyita semuanya sebagai barang bukti.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan empat tersangka. Mereka adalah Kalapas Sukamiskin Wahid Husein (WH), Hendry Saputra (HND) yang merupakan staf Wahid Husein, narapidana kasus korupsi Fahmi Darmawansyah (FD). Kemudian Andri Rahmat (AR) yang merupakan narapidana kasus pidana umum/tahanan pendamping (tamping) dari Fahmi Darmawansyah.
Wahid Husein dan Hendry Saputra diduga sebagai penerima suap. Sedangkan Fahmi Darmawansyah dan Andri Rahmat diduga sebagai pemberi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!