Suara.com - Peneliti Formappi Lucius Karus meyakini jika saat ini hampir seluruh partai politik (parpol) memiliki caleg yang bermasalah dengan kasus korupsi. Dasar keyakinan Lucius adalah rekapitulasi data temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Partai Gerindra dengan 27 caleg mantan terpidana korupsi menempati 'puncak klasemen' data tersebut, diikuti Partai Golkar di urutan kedua dengan 25 caleg.
Sementara itu, di urutan ketiga ada Partai NasDem dengan 17 caleg, lalu keempat ada Partai Berkarya dengan 16 caleg mantan terpidana korupsi.
Lucius melihat banyak parpol memang sengaja memberi ruang kepada mantan koruptor untuk mengisi kursi legislatif. Yang membuatnya tak habis pikir, Gerindra yang selama ini dikenal paling getol dalam menolak caleg mantan koruptor justru berada di posisi teratas dalam data Bawaslu.
Menurutnya, janji politik parpol untuk memberantas korupsi tak lebih dari sekadar slogan atau jargon semata. "Parpol masih permisif dan memberi tempat istimewa bagi napi koruptor," ujarnya.
Di tengah dukungan publik terhadap peraturan KPU yang melarang mantan napi koruptor untuk dicalonkan, menurut Lucius, sejak awal memang tak ada niat dari parpol untuk membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi.
Ia menerangkan, hal tersebut bisa terjadi karena sistem kaderisasi di partai politik tidak berjalan tuntas. Parpol bergantung pada calon instan, yang dapat memenuhi logistik partai. Ya, bagaimanapun caranya.
"Mungkin terdesak waktu karena tak sempat lakukan kaderisasi. Karena itu, merekamemungut siapa saja yang berpotensi mendulang suara pada pemilu," ketus Lucius.
Baca Juga: Tak Terbuka soal Nama-nama Caleg Mantan Koruptor, KPU Dikritik
Berita Terkait
-
Angelina Sondakh Peringatkan Koruptor: Hakim Akhirat Lebih Ngeri dari Hakim Dunia!
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
-
KPK Ungkap Khalid Basalamah Cicil Uang Korupsi Haji, Pengembalian Dana Tak Hapus Pidana
-
Kawal Revisi UU Parpol, Jubir Presiden Jamin Pemerintah Tak Tutup Mata
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya