Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengapresiasi para pelaku industri pariwisata di Lombok yang tergabung dalam berbagai asosiasi. Mereka dinyatakan kompak dan tanggap terhadap bencana.
Mereka adalah PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) NTB, ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) NTB, INCCA (Indonesian Congress and Convention Association) NTB, IMA (Indonesia Marketing Assosiation) NTB dan ASTINDO (Asosiasi Travel Agent Indonesia).
“Terima kasih atas kerja sama yang bagus antara pelaku industri, asosiasi, Kadispar NTB, dan Ketua Poltekpar Lombok yang langsung bergerak, sejak semalam, 29 Juli 2018 pukul 21.00 WIB, termasuk membuat kesepakatan untuk membantu proses tanggap darurat bagi wisatawan,” katanya, di Jakarta.
Apresiasi ini diungkapkan untuk menyikapi penanganan gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang melanda Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7/2018) pagi, khususnya bagi para wisatawan yang ikut menjadi korban bencana alam tersebut.
“Salah satu poinnya, menyiapkan fasilitas hotel dengan free of charge (FOC) selama sehari ini, 30 Juli 2018, dan selanjutnya best discount atau tidak akan lebih dari 50 persen,” kata Arief.
Pagi ini, Senin (30/7/2018), tim evakuasi yang terdiri dari petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), TNI, Basarnas, tim medis, dan Mapala akan berangkat melalui jalur Sembalun untuk observasi dan membawa logistik.
“Saya sudah mengapresiasi langkah cepat ini, termasuk Poltekpar Lombok, lembaga di bawah Kemenpar yang langsung menurunkan foodtruck-nya ke Sembalun,” kata Arief.
Seperti yang dilaporkan Kadispar NTB, Lalu Faozal, hasil rapat bersama Asosiasi Industri Pariwisata di Golden Palace bersama 5 ketua asosiasi, sepakat untuk menggunakan SOP yang sudah berlaku di Kemenpar dan pernah diterapkan di Bali saat Gunung Agung aktif.
Asosiasi industri pariwisata sudah menyiapkan 8 hotel dengan kamar gratis hari pertama bagi wisman. Saat ini, ada sembilan wisman Malaysia yang menginap di Golden Palace, dan 5 wisman di Lombok Plaza.
Adapun hotel yang siap menampung wisman dengan FOC adalah Golden Palace, Lombok Raya, Idoop, Lombok Plaza, Santika, Fave, Puri indah dan Grand Legi.
“Bahkan asosiasi industri pariwisata yang akan mengantar langsung 1 jenazah wisman asal Malaysia sampai ke Kuala Lumpur bersama rombongan. Rencananya, hari ini, 30 Juli, setelah divisum dan disaksikan oleh Kedutaan Malaysia. Tetapi info terbaru, pihak keluarga korban akan terbang ke Lombok dulu, baru bersama-sama terbang ke Kuala Lumpur,” ungkap Faozal.
Ia juga melaporkan, ada 10 wisman Malaysia kehilangan passport dan sudah tertangani oleh Kantor Imigrasi Mataram. Mereka dibuatkan emergency passport, setelah ada konfirmasi dari Kedutaan Malaysia di Jakarta.
“Terima kasih. Itu aksi kemanusiaan yang sangat simpatik,” puji Arief.
Ada beberapa wisman Malaysia yang juga sedang dirawat di RSU Provinsi NTB dan disuport penuh. IMA Mataram menfasilitasi peti jenazah bagi korban yang akan diterbangkan ke Kuala Lumpur dan GIPI NTB dan ASTINDO NTB mengumpulkan dana dan memberi asistensi secara maksimal.
Menpar menjelaskan, yang dilakukan asosiasi industri pariwisata di Lombok tersebut adalah investasi jangka panjang. Publik di Malaysia akan sangat simpatik dengan langkah-langkah kemanusiaan itu.
Ketika sedang membutuhkan pertolongan, para industri tidak memperlakukan mereka secara bisnis, tetapi lebih ke kemanusiaan.
“Mereka, keluarga mereka, dan banyak pihak tidak akan melupakan kebaikan hati orang Lombok dan NTB. Mereka akan mencatat dan mengabarkan ke semua pihak bahwa orang Lombok dan pelaku pariwisata di sana sangat baik, perhatian, dan berjiwa kemanusiaan yang tinggi,” ujarnya.
Berita Terkait
-
CCPIT (Indonesia) Green and Innovative Cooperation Exhibition 2025 Undang Ratusan Pebisnis Tiongkok
-
10 Surga Tersembunyi di Lombok, Wisata Lombok yang Lagi Hits
-
Gorontalo Diterjang Banjir, Pj Gubernur Umumkan Siaga Tanggap Darurat
-
Pertamina International Shipping Gelar Latihan Tanggap Darurat Bersama Basarnas
-
Bantu Kebutuhan Warga Terdampak Kebakaran Plumpang, Pelindo Terjunkan Tim Tanggap Darurat
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun