Suara.com - Dua pelaku pembobolan ATM di Tambun, Bekasi, Jawa Barat, bersimbah darah akibat diamuk massa, saat mereka gagal kabur karena terhenti oleh jalan buntu.
Kronologis bermula, ketika seorang warga hendak mengambul uang tunai di salah satu ATM dalam mini market. Saat itu kartu ATM korban bermasalah.
Kemudian, tiga lelaki menghampiri korban dengan dalih membantu. Namun, kehadiran tiga bandit itu sudah dicurigai oleh korban.
Soalnya, gelagat para bandit sudah mencurigakan. Benar saja, tiba-tiba kartu ATM korban sudah berada di tangan salah satu pelaku. Sementara korban memegang kartu ATM milik pelaku. Korban kemudian meminta agar kartu ATM miliknya dikembalikan.
"Saat diminta, ATM milik korban di bawa kabur, pelaku kabur mengendarai kendaraan roda empat," kata Kapolsek Tambun Komisaris Rahmat Sujatmiko, Jumat (3/8/2018).
Korban lalu berteriak sehingga mengundang banyak massa. Mereka ramai-ramai mengejar para pelaku.
Apesnya, pelaku terjebak di jalan buntu tidak jauh dari lokasi kejadian. Tak ingin diamuk massa, pelaku meninggalkan kendaraannya.
"Tapi akhirnya tertangkap juga, dikeroyok hingga babak belur. Dua yang dikeroyok, satu pelaku kabur,” terangnya.
Ia menjelaskan, pelaku ditangkap warga di tempat terpisah. Satu pelaku ditangkap di sekitar Masjid Tambun Kelapa, sementara satu lainnya di pematang sawah.
Baca Juga: DMI: Masjid-masjid Bukan Ajang Kampanye Pilpres 2019
"Aksi masa dapat teredam ketika anggota sampai lokasi, tersangka dan barang bukti sudah kami tangkap, kami masih mengejar satu tersangka lain," tandasnya. [Yakub]
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Otak Trio Penipu Jakarta: Masih Banyak Penghipnotis Berkeliaran
-
Hipnotis Emak-emak Jakarta, Trio Penipu Bisa Beli Rumah di Manado
-
Ngaku Suka Beri Hadiah ke Janda, Trio Penghipnotis Tipu Emak-emak
-
Mabes Polri Ancam Pecat 2 Polisi yang Peras Pedagang di Bekasi
-
Todongkan Pistol, 2 Polisi Peras Pedagang Bekasi Rp 12,5 Juta
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!