Suara.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menilai, peran konstitusi masih lemah dalam mencegah praktek korupsi di Indonesia. Hal itu ia ungkapkan karena tidak ada undang-undang yang mengatur tentang pendanaan partai.
Zulkifli menjelaskan, partai politik masih harus mencari dana secara mandiri, padahal untuk menjalankan sebuah partai dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Alasan itu yang menurutnya memicu adanya korupsi.
"Partai politik tidak boleh cari uang, tapi biayanya tinggi dan tidak ditanggung negara. Jalan keluarnya bagaimana? Kalau tidak, habis nanti orang-orangnya ditangkap KPK," kata Zulkifli dalam diskusi bertajuk 'Quo Vadis Konstitusi Kita' di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (4/8/2018).
Menurutnya, harus ada perombakan dalam pengaturan ketatanegaraan. Mengenai kondisi Indonesia terkini, di mana korupsi semakin merajalela, harus dibantu peraturan-peraturan yang kekinian sehingga dapat membantu jalannya transparansi.
"Atau perlu penyempurnaan menurut para pakar perlu disempurnakan misalnya sistem ketatanegaraannya, sistem politik, sistem pemilu, sistem pilpres dan lainnya," ujarnya.
Untuk diketahui, baru-baru ini , Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan dicokok KPK. Zainuddin merupakan adik kandung dari Zulkifli Hasan.
Zainuddin diduga atas kasus suap untuk memuluskan proyek infrastruktur di lingkungan Pemda Lampung Selatan. Saat diamankan, KPK turun mengamankan uang Rp 700 juta.
Berita Terkait
-
KPK: Capres Cawapres Harus Serahkan LHKPN Sebelum 10 Agustus
-
Dulu Ogah Lapor, Ini Alasan Anies Serahkan Tongkat Ghana ke KPK
-
Calon DPD Terkaya Punya Rp 20 Triliun, Termiskin Berharta Rp 1
-
Anies Akhirnya Mau Serahkan Tongkat Kepala Suku Ghana ke KPK
-
Kasus Rehab 119 Sekolah di Jakarta, Begini Rekomendasi KPK
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan