Suara.com - Korban meninggal akibat kecelakaan pesawat Dimonim Air yang jatuh di Gunung Megu, Kabupaten Bintang, Papua, kini mulai dikembalikan kepada pihak keluarga, Senin (13/8/2018).
Korban meninggal dunia dalam peristiwa nahas itu ada delapan orang. Sementara Jumaidi, bocah 12 secara ajaib selamat dalam peristiwa mengerikan itu. Ia hanya mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, hari ini, Jenazah pilot dan co-pilot pesawat Dimonim, bernama Lessie dan Wayan Sugiarta, sudah diterbangkan ke Rumah Sakit Bhayangkara di Jayapura. Untuk selanjutnya dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Untuk dua jenazah lainnya bernama Lidia Kamiew dan Hendrikus Kamiew diterbangkan menuju Tanah Merah, Boven Digoel untuk dimakamkan," kata Ahmad Mustofa, Senin (13/8/2018).
Selain itu, empat jenazah korban pesawat Dimonim, masih menunggu pihak keluarga untuk dimakamkan. Keempat korban meninggal itu adalah Naimus, Martina Uropmabin, Jamaludin dan Sudir Zakana.
Menurut Ahmad Mustofa, pihak maskapai pesawat Dimonim yang diwakili oleh Manager Dimonim Air, hari ini juga berencana menemui pihak keluarga korban untuk menjelaskan mekanisme terkait asuransi jiwa yang akan diterima keluarga selaku ahli waris.
Untuk diketahui, pesawat Dimonim Air hilang kontak pukul 14.17 WIT pada Sabtu, 11 Agustus 2018. Saat itu, pesawat nahas tersebut tengah terbang dalam perjalanan dari Bandara Tanah Merah, Boven Digoel ke Bandara Oksibil, Pegunungan Bintang.
Pesawat ini membawa sembilan orang penumpang termasuk kru. Seharusnya pesawat tersebut tiba di Bandara Oksibil pada 14.30 WIT.
Pesawat sempat kontak terakhir di Tower Bandara Oksibil pukul 14.17 WIT di ketinggian 7.000 kaki. Akhirnya pesawat ditemukan keesokannya pada Minggu, 12 Agustus 2018 dalam kondisi hancur, satu penumpangnya bernama Jumaidi selamat, sisanya meninggal dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong